Masalah keuangan akan memengaruhi hubungan baik antarpasangan karena tidak terpenuhinya kebutuhan sehari-hari.
Pengelolaan ini bisa berupa mengatur anggaran, memiliki tabungan atau investasi (Solovida, 2023).
Konflik keuangan juga dapat terjadi ketika antarpasangan memiliki persepsi yang berbeda mengenai cara mengatur keuangan. Apabila perbedaan tersebut tidak didiskusikan dengan baik, maka akan terjadi konflik yang serius.
Maka, penting perencanaan pengelolaan keuangan sebelum menikah agar kedua pasangan sudah matang secara finansial pada masa depan.
Perhatian terhadap manajemen keuangan yang baik akan membuat para calon pasangan dapat mempersiapkan keuangan, guna memenuhi kebutuhan keluarga nantinya.
Selain itu, terencananya pengelolaan keuangan yang efektif dapat memperkuat keharmonisan antarkeluarga.
Untuk mencapai hal tersebut, istri memiliki peran dalam mengelola perekonomian keluarga. Menurut Hakim et al. (2014), kontribusi yang dapat dilakukan seorang istri dalam memenuhi kebutuhan keluarga selain bekerja, yaitu mengelola keuangan keluarga dengan baik agar kebutuhan dapat terpenuhi dan mencapai tujuan.
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pasangan menikah terutama istri agar keuangan keluarga dapat terencana dengan baik:
1. Menyusun rencana keuangan
Pengelolaan keuangan yang baik akan memperlancar tujuan dan rencana keluarga, baik pada masa sekarang maupun masa depan.
Rencana ini dapat disusun melalui penghitungan pendapatan bersih dan pengeluaran setiap bulannya, sehingga pasangan dapat mengelola keuangan dengan baik, terutama untuk kebutuhan sehari-hari dan menabung.
Pasangan dapat mencatat pendapatan dan pengeluaran yang ada dalam bentuk tabel, catatan, atau lainnya, serta dapat dimasukan dalam handphone atau alat bantu lainnya, sehingga akan lebih mudah dalam melihat kembali bila diperlukan.
2. Mengorganisasi pengeluaran dan pemasukan
Pasangan dapat berdiskusi mengenai penyusunan pendapatan dan pengeluaran setiap bulannya.
Melalui pendapatan dan pengeluaran, kita dapat merancang anggaran belanja serta pengeluaran lainnya melalui skala prioritas. Maka kebutuhan dapat terpenuhi dengan baik, khususnya kebutuhan primer.