Inilah yang membedakan asuransi unit link dengan berinvestasi reksadana secara langsung.
1. Unit link pasar uang
Biasanya, perusahaan asuransi penerbit asuransi unit link jenis ini menempatkan portofolio investasi nasabahnya 100 persen pada instrumen pasar uang, seperti deposito berjangka, SBI, dan surat utang jangka pendek.
Jika kita tergolong investor yang konservatif dan tidak berani mengambil risiko besar, produk asuransi unit link jenis ini bisa jadi pilihan, sebab selain berjangka waktu pendek, risikonya paling rendah.
2. Unit link pendapatan tetap
Lazimnya, komposisi dana investasi nasabah akan difokuskan minimal 80 persen di instrumen obligasi.
Jika kita yang ingin mendapatkan keuntungan pada tingkat bunga optimal namun tetap mengutamakan pendapatan yang stabil dan konsisten, bisa mempertimbangkan untuk mengambil asuransi unit link tipe ini.
3. Unit link pendapatan campuran
Asuransi unit link campuran biasanya menempatkan portfolio pada saham dan obligasi dengan komposisi tertentu.
Banyak orang yang berpendapat, jenis unit link ini sesuai bagi para nasabah yang ingin memperoleh pendapatan memadai sekaligus peluang pertumbuhan investasi jangka panjang.
4. Unit link dana saham
Asuransi unit link saham adalah menempatkan dana nasabah pada saham minimal 80 persen. Jika kita ingin mendapatkan keuntungan berinvestasi secara maksimal bisa mempertimbangkan unit link ini.
Syaratnya, nasabah asuransi harus berani mengambil risiko tinggi. Sebab, nilai investasi yang kita benamkan di asuransi unit link jenis ini sangat bergantung pada pergerakan indeks saham.
Baca juga: Tiga Pesan Wapres untuk Industri Asuransi Syariah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.