Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Masyarakat Butuh Produk Asuransi Unitlink?

Kompas.com - 01/12/2023, 08:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat dapat memilih produk asuransi tradisional atau unitlink dalam kaitannya dengan meminimalisir risiko.

Produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi atau PAYDI memang memiliki karakteristik khusus dalam memenuhi kebutuhan asuransi nasabah.

Untuk itu, calon nasabah perlu mengetahui waktu dan kebutuhan apa saja yang ingin dipenuhi dengan produk asuransi.

Lantas kapan masyarakat butuh asuransi unitlink?

Baca juga: Mengenal Unit Link dalam Asuransi serta Plus Minusnya

Ketua Bidang Operational of Excellent IT & Digital (Customer Centricity) Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Edy Tuhirman menjelaskan, nasabah yang menginginkan fleksibilitas dapat memilih produk unitlink.

"Anda tahu butuh fleksibility, fleksibel suatu saat saya mau uang pertanggungannya seperti apa, bayar preminya seperti apa," kata dia usai Konferensi Pers Laporan Kinerja Industri Asuransi Jiwa Januari-September 2023, ditulis Jumat (1/12/2023).

Ia menjelaskan, produk asuransi unitlink juga memberikan keleluasaan pada nasabah untuk mengatur cuti premi ketika dibutuhkan.

"Kamu butuh fleksibilitas, unitlink the best," imbuh dia.

Baca juga: Adaptasi Penjualan Produk Asuransi Unitlink Butuh Waktu 3-6 Bulan

Selain itu, dalam kaitannya dengan unitlink, nasabah perlu percaya perekonomian Indonesia dapat bertumbuh terus.

Dengan begitu, harapannya hasil investasi yang dialokasikan dalam produk unitlink juga dapat bertumbuh.

Sebaliknya, nasabah yang menginginkan produk yang lebih pasti dari segi pembayaran sampai uang pertanggungan dapat mempertimbangkan asuransi tradisional.

Lebih dari itu, Edy menerangkan, pada dasarnya asuransi jiwa memiliki model bisnis yang relatif serupa.

"Kita selalu bicara tentang proteksi kehidupan," tandas dia.

Baca juga: Asuransi Tradisional Tumbuh Lebih Baik di Tengah Penerapan Peraturan Baru Unit Link

 


Sebagai informasi, asuransi unitlink atau PAYDI merupakan produk yang disertai dengan unsur investasi.

Ciri khas dari PAYDI adalah aksesibilitas, fleksibilitas, dan manfaat ganda yakni perlindungan asuransi sekaligus investasi.

Dengan PAYDI, nasabah dapat melakukan penarikan nilai tunai sebagian dan cuti premi jika terjadi kesulitan keuangan.

Ketentuan itu dapat dilakukan tanpa harus kehilangan perlindungan asuransinya.

Namun begitu, fasilitas ini akan memotong nilai tunai dalam polis asuransi nasabah untuk menggantikan premi yang dibayarkan secara rutin.

Baca juga: Apa Itu Unit Link alias PAYDI?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com