Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menyinggung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan menyebut anggaran pembangunan IKN yang besar tidak digunakan untuk kebutuhan yang mendesak atau urgen di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan dalam kampanyenya di Karawang, Jawa Barat, Senin (4/11/2023).
"Saya sering sampaikan ini, kita merasakan sekali betapa anggaran yang begitu besar sering tidak digunakan untuk kebutuhan yang urgen," ujarnya.
Baca juga: Ganjar Kunjungi IKN, Kepala Otorita Sebut Terbuka untuk Semua Capres
"Kita punya kebutuhan-kebutuhan urgen, saya sering pertanyakan membangun IKN hari ini," sambung dia.
Anies mengatakan, anggaran besar seharusnya digunakan untuk membiayai kebutuhan yang mendesak.
Contoh penggunaan anggaran tersebut misalnya membangun kota yang saat ini belum berkembang, membuat transportasi umum lebih baik dan akses air minum yang menjangkau masyarakat lebih luas.
Ini bukan kali pertama Anies menyinggung soal IKN. Calon presiden nomor urut 1 ini berulang kali menolak pembangunan IKN yang dinilai akan membuat ketimpangan baru di Kalimantan Timur.
Baca juga: Investor Disebut Ragu dengan IKN, Bahlil: Pikirannya Keliru
Ia juga menyebut IKN bukan solusi pemerataan ekonomi Indonesia karena hanya membangun satu kota baru di tengah-tengah hutan.
"Jangan sampai kita membangun hanya di satu lokasi yang justru menimbulkan ketimpangan baru. Inilah visi kita dan kita semua menyiapkan susunan programnya untuk bisa mendorong desa-desa maju, kota kecil menjadi menengah, yang menengah menjadi besar di seluruh wilayah Indonesia," kata Anies di Depok, Jawa Barat, Minggu (26/11/2023).
Dalam kesempatan yang lain, Anies bilang pemerintah tak perlu memaksa investor masuk menanamkan modalnya ke IKN, karena investor memiliki mekanismenya sendiri untuk berinvestasi.