JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak masyarakat belum beranggapan memiliki asuransi adalah hal yang penting. Asuransi masih dianggap produk keuangan yang rumit dan membingungkan.
Tak dapat dimungkiri, masyarakat juga masih menyimpan ketakutan akibat adanya kasus di industri asuransi beberapa waktu lalu.
Mengingat pentingnya asuransi untuk membagi risiko yang dapat terjadi pada seseorang, lantas bagaimana cara memilih asuransi yang tepat?
Baca juga: Apa Itu Asuransi: Pengertian, Unsur, Manfaat, dan Jenisnya
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono menjelaskan, masyarakat harus memperhatikan manfaat produk asuransi yang dibeli.
Ia menjabarkan, umumnya produk asuransi yang memberikan manfaat proteksi akan lebih sederhana dibandingkan dengan produk asuransi yang kompleks.
"Seperti halnya Produk Asuransi yang Dikaitkan Investasi (PAYDI) yang menawarkan kombinasi manfaat proteksi dan investasi, serta risiko investasi yang ditanggung oleh pemegang polis," kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Senin (11/12/2023).
Ogi menambahkan, masyarakat juga perlu memperhatikan kesesuaian antara spesifikasi produk asuransi yang akan dibeli dengan kebutuhan dan kemampuan keuangannya.
Baca juga: Kesulitan Klaim Asuransi Dominasi Aduan, OJK Beberkan Penyebabnya
Untuk produk asuransi yang mengandung manfaat tabungan atau investasi, Ogi berpesan pemegang polis tidak mengharapkan imbal hasil (return) yang berlebihan dibandingkan dengan return dari produk jasa keuangan lain.
"Seperti misalnya return yang ditawarkan oleh produk deposito dari sektor industri perbankan," imbuh dia.