Di tengah zaman yang kini tak lepas dari penggunaan teknologi, memberikan fleksibilitas kepada karyawan ternyata dapat meningkatkan kepuasan dan produktivitas mereka. Terlebih, sekarang pekerjaan dapat dilakukan di mana saja dan tak perlu pergi ke kantor.
Baca juga: Pemimpin sebagai Fasilitator untuk Ciptakan Budaya Kinerja Tinggi
Kemungkinan untuk bekerja dari rumah, fleksibilitas waktu, dan solusi kerja yang ramah keluarga menciptakan iklim karyawan merasa dihargai sebagai individu dengan kebutuhan dan tanggung jawabnya sendiri.
Perusahaan yang menghargai waktu personal karyawan mengindikasikan bahwa mereka memiliki budaya kerja yang positif. Hal ini karena mereka memperhatikan kesehatan karyawannya karena menganggap mereka sebagai aset berharga perusahaan.
Hal ini diimplementasikan dengan memberikan waktu untuk istirahat, menetapkan batasan waktu kerja yang sehat dan jelas, serta menyediakan alternatif atau opsi libur tambahan jika karyawan bekerja secara lembur selama lebih dari tiga hari berturut-turut.
Budaya kerja yang positif bukan hanya menciptakan tempat kerja yang menyenangkan, tetapi juga berfokus untuk menciptakan pondasi jangka panjang perusahaan.
Dengan memperhatikan semua aspek tersebut, perusahaan dapat membentuk budaya kerja yang positif yang memotivasi karyawan dan mencapai tujuan organisasi dengan lebih efektif.
Dengarkan obrolan lengkapnya bersama Anthony Kosasih seputar topik budaya kerja startup dalam episode “Gimana Praktek Budaya Kerja Sama di Startup?” dengan tautan s.id/ObsesifAnthony.
Dengarkan pula episode lainnya yang tak kalah menarik dan menginspirasi dalam siniar Obsesif di Spotify, Noice, dan juga TipTip (khusus konten LED Talk) melalui tautan berikut tiptip.co/p/ObsesifLEDTalk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.