Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Anggito Abimanyu
Dosen UGM

Dosen Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Ketua Departemen Ekonomi dan Bisnis, Sekolah Vokasi UGM. Ketua Bidang Organisasi, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia

Surplus Perdagangan Menurun, Faktor Eksternal atau Internal?

Kompas.com - 18/12/2023, 06:49 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SURPLUS perdagangan Indonesia turun menjadi 2,41 miliar dollar AS pada November 2023 dibandingkan Oktober 2023 sebesar 3,48 miliar dollar AS. Bahkan jauh menurun dibandingkan pada bulan yang sama 2022 sebesar 5,10 miliar dollar AS.

Perkiraan pasar neraca perdagangan Indonesia pada November surplus sekitar 3 miliar dollar AS. Ini merupakan surplus perdagangan terkecil sejak Juli 2023, karena nilai ekspor turun, sementara impor meningkat.

Ekspor turun 8,56 persen dari tahun sebelumnya menjadi 22 miliar dollar AS, penurunan keenam bulan berturut-turut, merupakan penurunan terlemah secara berturut-turut di tengah perlambatan ekonomi mitra dagang dan moderasi harga komoditas.

Faktor utama penurunan surplus neraca perdagangan Indonesia karena pertama, turunnya indeks harga perdagangan internasional (IHPI) dari 175,2 menjadi 174,5. Dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, IHPI sekitar 190.

Kedua, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dari Rp 15.916 pada Oktober 2023 menjadi Rp 15.384 pada November 2023.

Sementara itu, impor naik 3,29 persen tahun-ke-tahun menjadi 19,59 miliar dollar AS, peningkatan pertama dalam enam bulan.

Mengingat periode Januari – November tahun ini, neraca perdagangan Tanah Air mencatat surplus sebesar 33,63 miliar dollar AS dengan ekspor menyusut 11,83 persen dan impor 6,80 persen.

Kenaikan impor ini di luar kelaziman. Biasanya ekspor turun diikuti penurunan impor terutama bahan baku.

Perkiraan surplus perdagangan 2023 adalah sekitar 34 miliar dollar AS, turun drastis dibandingkan 2022 sebesar 54,4 miliar dollar AS dan juga di bawah 2021 sebesar 35,5 miliar dollar AS.

Faktor IHP khususnya harga-harga komoditi pertambangan seperti migas dan pertambangan umum menjadi faktor utama penurunan ekspor.

Penurunan IHPI disebabkan turunnya permintaan dunia, khususnya China sebagai mitra dagang utama Indonesia, di luar ASEAN dan Asia Timur lainnya.

Permintaan produk pengolahan primer dari Indonesia terganggu, misalnya produk sawit maupun batu bara.

Di sisi lain, impor bahan baku Indonesia untuk keperluan industri manufaktur meningkat menjelang akhir tahun. Di samping itu, terdapat catatan impor beras pada November.

Surplus neraca dagang terbantu dari sejumlah harga komoditas berfluktuatif, tapi masih cenderung tinggi.

Selain itu, ada beberapa subsektor industri yang kinerjanya sedang melambung, dan menjadi penopang surplus seperti industri logam dasar, sawit, batubara yang merupakan produk unggulan ekspor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com