Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pupuk Indonesia Gelontorkan 1.000 Ton Pupuk Subsidi ke Maluku Utara

Kompas.com - 21/12/2023, 15:18 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) menggelontorkan 1.003 ton pupuk bersubsidi ke Maluku Utara untuk mendukung produktivitas pertanian wilayah tersebut. Hal ini seiring dengan masuknya periode pasca-el nino atau beralihnya dari musim kering ke musim hujan.

Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pupuk Indonesia Tina Kemala Intan mengatakan, fenomena El Nino beberapa waktu lalu memiliki dampak terhadap produktivitas pertanian. Maka dari itu, ketika memasuki musim hujan pihaknya memastikan ketersediaan pupuk untuk mendukung aktivitas pertanian.

"Kami melakukan kunjungan ke beberapa daerah di Maluku Utara pada 14-15 Desember, mulai dari gudang penyangga, distributor, dan kios untuk memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi pasca El Nino di Maluku Utara. Perusahaan siap mendukung program peningkatan produktivitas pertanian di Maluku Utara," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (21/12/2023).

Baca juga: Jelang Debat Cawapres, Masalah BUMN sampai Pupuk Harus Diperhatikan Kandidat

Secara rinci, ketersediaan pupuk bersubsidi di Maluku Utara per 30 November 2023 terdiri dari pupuk Urea sebanyak 581 ton. Persediaan ini dua kali lipat lebih banyak atau 209 persen dari ketentuan minimum stok yang diwajibkan oleh pemerintah yaitu 278 ton.

Kemudian, Pupuk Indonesia juga menyiapkan NPK Phonska sebanyak 422 ton atau 197 persen dari stok minimum sebesar 214 ton.

Ia menjelaskan, untuk menjamin kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di 10 kabupaten/kota yang ada di Maluku Utara, perseroan enyiapkan sejumlah fasilitas distribusi. Fasilitas ini terdiri dari 3 unit gudang di lini III, 2 distributor, dan 29 kios resmi.

Baca juga: Jokowi Akan Tambah Subsidi Pupuk, Pupuk Indonesia Siap Genjot Produksi

Tina pun berharap petani di Maluku Utara bisa mengoptimalkan ketersediaan pupuk bersubsidi yang saat ini sudah berada di gudang-gudang lini III hingga kios-kios resmi. Dengan demikian, produktivitas pertanian di Maluku Utara dapat digenjot kembali pasca el nino.

"Kami memiliki tiga petugas lapangan yang siap mendampingi, mengawasi proses penyaluran pupuk bersubsidi, dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya untuk memastikan pupuk bersubsidi tersalurkan kepada petani yang sesuai ketentuan pemerintah," kata dia.

Adapun ketentuan bagi petani untuk bisa mendapatkan pupuk bersubsidi tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022.

Baca juga: Janji Pupuk Indonesia Jelang Musim Tanam Awal 2024

Sesuai ketentuan, petani wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (Simluhtan), menggarap lahan maksimal 2 hektar.

Selain itu, komoditas strategis yang berhak menerima subsidi pupuk antara lain padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao.

"Bagi petani yang tidak tercatat sebagai penerima pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia sudah menyiapkan solusinya melalui pupuk nonsubsidi," pungkas Tina.

Baca juga: Tantangan Pertanian Pangan RI, Produktivitas hingga Pupuk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hutama Karya Minta Maaf soal Besi Proyek Gedung Kejagung Jatuh ke Lintasan MRT

Hutama Karya Minta Maaf soal Besi Proyek Gedung Kejagung Jatuh ke Lintasan MRT

Whats New
Perundingan IEU-CEPA Putaran Ke-18, Indonesia-Uni Eropa Sepakati 11 Isu

Perundingan IEU-CEPA Putaran Ke-18, Indonesia-Uni Eropa Sepakati 11 Isu

Whats New
Berawal dari 'Kepepet' hingga Menang Kompetisi di Paris, Ini Kisah Sukses Ismiyati dan Usaha Roti Bekatulnya

Berawal dari "Kepepet" hingga Menang Kompetisi di Paris, Ini Kisah Sukses Ismiyati dan Usaha Roti Bekatulnya

Whats New
Subsidi Listrik 2025 Ditarget Sasar 42 Juta Pelanggan, Anggaran Rp 83 Triliun

Subsidi Listrik 2025 Ditarget Sasar 42 Juta Pelanggan, Anggaran Rp 83 Triliun

Whats New
Alat Berat dari Proyek Kejagung Jatuh ke Rel, Ini Kata MRT Jakarta

Alat Berat dari Proyek Kejagung Jatuh ke Rel, Ini Kata MRT Jakarta

Whats New
Kinerja Meningkat, RAJA Bagikan 40 Persen Laba Bersih untuk Dividen

Kinerja Meningkat, RAJA Bagikan 40 Persen Laba Bersih untuk Dividen

Whats New
BTN Bidik Potensi Pengembangan Bisnis di ITS

BTN Bidik Potensi Pengembangan Bisnis di ITS

Whats New
8 Tahun Bekerja Sama, JNE Akui Kontribusi Positif Shopee

8 Tahun Bekerja Sama, JNE Akui Kontribusi Positif Shopee

Whats New
LinkAja Temukan 3.000 Akun Terindikasi Judi Online Setiap Bulan

LinkAja Temukan 3.000 Akun Terindikasi Judi Online Setiap Bulan

Whats New
Garuda Indonesia Ungkap Pesawat Haji yang Bermasalah Merupakan Sewaan

Garuda Indonesia Ungkap Pesawat Haji yang Bermasalah Merupakan Sewaan

Whats New
IHSG Ditutup Turun ke Level 7.034,14, Rupiah Melemah 105 Poin

IHSG Ditutup Turun ke Level 7.034,14, Rupiah Melemah 105 Poin

Whats New
Selamatkan BPR Indramayu, LPS Gandeng BJB jadi Investor

Selamatkan BPR Indramayu, LPS Gandeng BJB jadi Investor

Whats New
Siapkan Anggaran Negara 2025, Sri Mulyani: Semua Menanyakan Makan Siang Gratis Bagaimana...

Siapkan Anggaran Negara 2025, Sri Mulyani: Semua Menanyakan Makan Siang Gratis Bagaimana...

Whats New
Pendidikan Tinggi dan Mobilitas Pendapatan Antar-Generasi

Pendidikan Tinggi dan Mobilitas Pendapatan Antar-Generasi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Penyerahan Asuransi Kematian untuk ABK yang Wafat Saat Bertugas

Kemenhub Fasilitasi Penyerahan Asuransi Kematian untuk ABK yang Wafat Saat Bertugas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com