Jangan buta dengan optimisme mengenai adanya potensi dan peluang yang mengubah hidup. Kamu juga tidak perlu terpikat oleh pesimisme terhadap segala sesuatu yang bisa saja menjadi buruk.
Banyak orang sukses menemukan dan menjaga keseimbangan antara hal-hal ekstrem tersebut sepanjang karier mereka.
“Terkadang, kamu bisa mengambil risiko besar. Terkadang, kamu juga harus bermain aman dan memiliki metode tentang cara mundur dari situasi tersebut. Kendalikan dan akui hal-hal yang bisa kamu lakukan,” kata Founder dan CEO Rocket Lab Peter Beck.
Baca juga: Berawal dari Mimpi, Bisnis Katering Nasi Kotak Rumahan Sarasa Sukses Tembus Pangsa Pasar Jakarta
Sebagai pemimpin perusahaan yang rutin meluncurkan roket ke luar angkasa, Beck mencatat bahwa risiko dalam bisnisnya bisa sangat besar. Oleh karena itu, ia memulai dengan bersikap analitis.
“Ketika memeriksa setiap peluang potensial, kita dapat sepenuhnya mempertimbangkan semua pro dan kontra sebelum mengambil keputusan,” lanjut dia.
“Persiapan seperti itulah yang memungkinkan kamu dengan percaya diri mengikuti naluri ketika menemukan risiko yang layak diambil. Perkuat intuisi kamu dan lakukanlah. Kamu harus melihat jendela peluang dan menghadapinya,” tambah dia.
Wanita yang bekerja sebagai eksekutif bank dan kini menjadi CEO platform investasi digital dan manajemen kekayaan Ellevest, Sallie Krawcheck, setuju dengan pendapat tersebut.
Dia juga menyebut dirinya “sangat analitis” dan merekomendasikan untuk membuat semua keputusan terbesar secara matang.
“Keputusan harus matang, dan berdasarkan fakta juga angka,” ujar Krawcheck.
Baca juga: Jalankan Misi Go Global, Pengusaha Sepatu Asal Bogor Ini Sukses Ekspor Produk Bareng Shopee
3. Bersiap gagal, tapi jangan hentikan langkahmu
Bagian dari mengenali risiko adalah memahami bahwa kamu pada akhirnya bisa gagal. Bersiaplah untuk kemungkinan itu.
Memvisualisasikan hasil negatif dapat membantu kamu bersiap menghadapinya, memacu kamu untuk melakukan brainstorming potensi rencana cadangan dan membantu kamu mengatasi ketakutan akan kegagalan yang dapat menghambat kamu.
Kamu dapat membayangkan potensi kemunduran sebagai peluang pembelajaran, bukan kekalahan yang melumpuhkan. Ketika Alexa von Tobel keluar dari Harvard Business School pada usia 24 tahun untuk meluncurkan firma penasihat keuangan online LearnVest, dia tahu bahwa dia mengambil risiko yang sangat besar.
“Itu adalah risiko besar,” kata Alexa von Tobel.
Baca juga: 7 Tips Sukses Mengumpulkan Dana Darurat agar Tak Terasa Berat
Alexa von Tobel berusaha bersikap realistis tentang bagaimana segala sesuatunya bisa menjadi buruk, termasuk kemungkinan adanya kegagalan yang akan menyebabkan von Tobel kehilangan tabungan hidupnya, bersama dengan lebih dari 1 juta dollar AS yang awalnya dia kumpulkan dari investor.
Pada akhirnya, dia memutuskan bahwa menerima risiko akan lebih baik daripada alternatif lain. Dia terus maju dengan LearnVest, yang menarik 1,5 juta pengguna pada saat dia menjual perusahaan tersebut ke Northwestern Mutual dengan harga 375 juta dollar AS pada 2015.
“Saya berasumsi saya akan gagal, dan saya merasa nyaman dengan hal itu,” kata von Tobel.
“Tapi setidaknya saya akan meninggalkannya di lapangan,” tegas dia.
Baca juga: Kisah Sukses Mi Udon Takaya Awata, Jadi Miliarder Usai Drop Out Kuliah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.