Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko Usul Bangun Stasiun Whoosh di Kopo, KAI Tunggu Kajian Pemerintah

Kompas.com - 28/12/2023, 14:34 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengusulkan agar kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh menambah stasiun di Kopo, Bandung, Jawa Barat.

Menanggapi usulan tersebut, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Didiek Hartantyo mengatakan, KAI selaku pemimpin konsorsium BUMN di Kereta Cepat, menunggu respons dan kajian dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Kita tunggu saja, ini kan baru isu dari Pak KSP ya. Kementerian Perhubungan dan BUMN kan belum respons. Kita tunggu kajian bapak-bapak di atas dulu," kata Didiek usai acara peresmian PLTS di Balai Yasa Manggarai, Jakarta, Kamis (28/12/2023).

Baca juga: Kaleidoskop 2023: Geliat Kereta Api di Indonesia, LRT Jabodebek hingga Kereta Cepat

Meski demikian, Didiek mengatakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) memiliki kecepatan 350 km per jam sehingga untuk mencapai kecepatan yang optimal, jarak antar stasiun harus lebih jauh.

"Silakan nanti ditata kelola dengan governance ya, supaya kereta itu beroperasi cepat, stasiun itu kalau bisa jaraknya jangan terlalu dekat," ujarnya.

Didiek mengatakan, Kereta Cepat Whoosh berbeda dari KRL Commuter yang dalam pengoperasiannya berhenti setiap 2 kilometer dan memiliki kecepatan 80 km per jam.

Baca juga: Jumlah Penumpang Kereta Cepat Whoosh Tembus 1 Juta Orang dalam 2 Bulan

Sementara, Kereta Cepat Whoosh memiliki kecepatan 350 km per jam sehingga jarak antar stasiun harus lebih jauh.

"Kalau 350 km per jam (Kereta Cepat Whoosh) butuh jaraknya panjang, misalnya Jakarta-Bandung Padalarang 100 km, kalau berhenti di Karawang (dengan kecepatan) 350 km enggak kecapai, value kereta cepatnya enggak akan didapat," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengusulkan agar Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh menambah stasiun di Kopo, Bandung, Jawa Barat.

Baca juga: Cara Bayar Tiket Kereta Cepat Whoosh via BCA

Namun dia tetap menyerahkan keputusan penambahan stasiun Whoosh itu kepada operator, yakni PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.

"Pilihan ini silakan ditangkap, tentunya wewenang ini ada di KCIC. Karena ini Kereta Cepat Jakarta-Bandung ya harusnya berhenti benar-benar di Bandung," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (30/11/2023).

Dia menjelaskan, penambahan stasiun ini perlu dilakukan untuk kenyamanan yang penumpang Kereta Cepat Whoosh. Salah satunya soal ketersediaan kursi di kereta pengumpan atau KA Feeder saat sudah sampai di Padalarang.

Baca juga: Kini Penumpang Whoosh Bisa Lebih Mudah Menuju Stasiun Tegalluar

"Pentingkan untuk kenyamanan penumpang, agar tidak berhenti hanya di stasiun Padalarang serta Tegalluar," ucapnya.

Moeldoko menambahkan, KSP akan terus melakukan koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait dalam mengkaji kemungkinan penambahan stasiun kereta api cepat.

"Silahkan dipersiapkan kajiannya," kata Moeldoko.

Sebagai informasi, saat ini kereta cepat Whoosh memiliki 4 stasiun Kereta Api Cepat yaitu Halim, Karawang, Padalarang dan Tegalluar.

Baca juga: 2 Bulan Beroperasi, Ketepatan Waktu Kereta Cepat Whoosh Nyaris 100 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com