"Hal ini akan menghambat kemajuan dalam banyak prioritas global. Peluang masih ada untuk membalikkan keadaan," timpal dia.
Di satu sisi, laporan tersebut menemukan, perekonomian global berada dalam kondisi yang lebih baik dibandingkan tahun lalu. Hal itu tercermin dari risiko resesi global yang telah berkurang, terutama karena kuatnya perekonomian Amerika Serikat.
Namun meningkatnya ketegangan geopolitik dapat menciptakan bahaya baru dalam jangka pendek bagi perekonomian dunia.
Baca juga: Airlangga Sebut Pertumbuhan Ekonomi Seperti Mendaki Gunung, Inflasi Jadi Hujan
Sementara itu, prospek jangka menengah bagi banyak negara berkembang menjadi semakin suram di tengah melambatnya pertumbuhan di banyak negara besar, lesunya perdagangan global, dan kondisi keuangan yang paling ketat dibandingkan beberapa dekade.
Bank Dunia memperkirakan, pertumbuhan perdagangan global pada 2024 diperkirakan hanya setengah dari rata-rata pertumbuhan perdagangan global pada dekade sebelum pandemi.
Sementara itu, biaya pinjaman di negara-negara berkembang, terutama negara-negara dengan peringkat kredit yang buruk, kemungkinan akan tetap tinggi.
Hal itu karena suku bunga global berada pada level tertinggi dalam empat dekade jika disesuaikan dengan inflasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya