Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Beberapa Hal yang Bakal Memengaruhi IHSG pada Semester I-2024

Kompas.com - 24/01/2024, 16:12 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Head of Research Team & Strategist Mirae Asset Sekuritas Robertus Hardy mengatakan, beberapa sentimen akan memengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada semester I-2024.

Dia mengatakan, di awal tahun ini ada beberapa katalis yang membayangi IHSG seperti normalisasi return dari beberapa saham yang baru listing dan emiten-emiten terkait dengan taipan Prajogo Pangestu. Kemudian, ada perluasan dari konflik geopolitik, serta ketidakpastian politik di dalam negeri.

"Kami mengamati bahwa reli IHSG di akhir tahun 2023 sangat signifikan, dan kita membutuhkan yang namanya konsolidasi yang sehat, sebagai landasan untuk bisa melanjutkan kenaikan. Mungkin ada beberapa katalis yang berpotensi untuk menuju konsolidasi," kata Robertus di Jakarta, Rabu (24/1/2024).

Baca juga: Harga Saham 2 Emiten Baru Turun Menuju Gocap

Robertus mengatakan, sentimen geopolitik juga akan membayangi IHSG di awal tahun. Hal ini dinilai menimbulkan kekhawatiran pasar, yang dikhawatirkan akan menekan optimisme global di awal tahun ini.

Dari dalam negeri, Presiden Joko Widodo menjadi sorotan. Hal ini terkait adik iparnya yang menjabat sebagai ketua MK dinilai telah melanggar etika dalam keputusan yang menguntungkan putera presiden untuk maju dalam pilpres.

“Kita juga memperhatikan suhu politik yang cenderung mengikat setelah debat cawapres dan capres. Beberapa hasil survei terbaru menunjukkan bahwa belum ada satupun kandidat yang mendominasi dengan lebih dari 51 persen perolehan suara,” jelas dia.

“Dengan demikian kami melihat kemungkinan ketiakpastian politik dalam negeri ini masih akan berlanjut hingga putaran kedua pemilu di bulan juni mendatang. Jadi, masih sampai semester I-2024 ini,” ungkapnya.

Robertus menambahkan, dalam beberapa tahun sebelumnya, pihaknya telah melihat tren IHSG yang cenderung melemah sebelum Pemilu. Dia bilang, di tahun 2024 ada kemungkinan tren tersebut masih akan terus berlanjut.

Baca juga: Aliran Modal Asing Masuk ke RI Kian Deras, Investor Buru SBN

Oleh karena itu dia menyarankan pada semester I-2024 ini para investor harus melakukan strategi invstasinya secara koservatif untuk mengurangi risiko terhadap potensi peningkatan volatilitas di sepanjang semester pertama ini.

“Kami menyarankan strategi investasi yang konservatif seperti reksa dana pasar uang, dan reksa dana berbasis obligais korporasi,” lanjut dia.

Dia menambahkan, meskipun ada potensi volatiltas di semester pertama ini, ada potensi konsolidasi pada semester pertama ini yang tidak akan terlalu parah.

Karena, masih akan ditopang oleh beberapa sektor, misalnya telekomunikasi, konsumer, dan perbankan yang menurut dia akan mendpat banyak manfaat dari potensi peningkatan trafic layanan data.

Di setiap event-event besar nasional seperti asian games, gempa bumi, ada peningaktan pada trafic layanan data dan elastisitas belanja ritel yang masih tinggi. Dia merekomendasikan saham - saham yang potensial diantaranya, BBCA, BBRI, ACES, MAPI, TLKM, ISAT, hingga ASII.

Baca juga: Saham Bank Mayapada Ambles, Harta Keluarga Tahir Susut Rp 1,1 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com