Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wasiaturrahma
Guru Besar di FEB Universitas Airlangga

Pengamat Moneter dan Perbankan, Aktif menulis beberapa buku, Nara sumber di Radio dan Telivisi ,seminar nasional dan internasional juga sebagai peneliti

Kebijakan Moneter Menghadapi Inkonsistensi Waktu

Kompas.com - 26/01/2024, 13:57 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kebijakan Bank Indonesia tetap fokus memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Masalah ketidakkonsistenan waktu

Semua yang saya sampaikan di atas, kita sering memiliki rencana yang kita tahu akan memberikan hasil yang bagus dalam jangka panjang.

Namun apa yang akan terjadi esok, kita hanya dapat menolong diri kita dan mengulangi rencana kita karena memperoleh keuntungan hanya dalam jangka waktu pendek.

Kita menemukan diri kita tidak dapat secara konsisten mengikuti rencana bagus melewati waktu. Rencana dan kebijakan bagus dapat dikatakan sebagai ketidakkonsistenan waktu dan akan cepat berlalu.

Pembuat kebijakan juga menghadapi masalah ketidakkonsistenan waktu. Mereka selalu ingin menghasilkan kebijakan ekonomi bebas, yang lebih terekspansi daripada yang diperkirakan perusahaan dan masyarakat.

Kebijakan akan meningkatkan output perekonomian (misalnya pengangguran yang rendah) dalam jangka pendek.

Kebijakan yang terbaik, sebaliknya, tidak akan menghasilkan kebijakan besar, karena keputusan tentang upah dan harga merefleksikan perkiraan para pekerja dan perusahaan tentang kebijakan itu sendiri.

Saat mereka melihat Bank Sentral menghasilkan ekspansi kebijakan, para pekerja dan perusahaan-perusahaan akan meningkatkan perkiraan mereka tentang inflasi, sehingga membuat upah dan harga meningkat secara proporsional. Kenaikan ini akan meningkatkan inflasi, tetapi tidak meningkatkan output secara rata-rata yang tinggi.

Bank sentral akan memiliki inflasi yang lebih baik dalam jangka panjang jika tidak terjadi demand shock dengan ekspansi kebijakan yang tidak terprediksi, tetapi harus menjaga inflasi di bawah kontrol.

Sedangkan, jika Bank Sentral mengenali bahwa kebijakan yang bebas akan menyebabkan hasil yang buruk (misalnya, inflasi yang tinggi tanpa hasil yang menguntungkan), mungkin tidak akan menghasilkan kontrol kebijakan inflasi yang lebih baik.

Para pembuat kebijakan menekan Bank Sentral untuk meningkatkan output dengan ekspansi kebijakan moneter secara keseluruhan.

Maka dalam menghadapi dinamika ekonomi yang penuh ketidakpastian, diperlukan peran dari jangkar nominal untuk dapat membatasi masalah ketidakkonsistenan waktu (Time-Inconsistency Problem), yang diatur secara bebas oleh kebijakan moneter.

Jangkar Nominal adalah peraturan perilaku, yaitu sebagai aturan untuk menghentikan masalah ketidakkonsistenan waktu pada kebijakan moneter dengan memberikan perkiraan kendala pada kebijakan yang dilakukan secara bebas, namun tetap memperhatikan batas-batas kewajaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com