Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Awal Sesi Perdagangan

Kompas.com - 29/01/2024, 09:18 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (29/1/2024). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pada pukul 09.02 WIB, IHSG berada pada level 7.163,31 atau naik 26,2 poin (0,37 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.137,08.

Sebanyak 169 saham melaju di zona hijau dan 126 saham di zona merah. Sedangkan 265 saham lainnya stagnan.

Baca juga: IHSG dalam Tren Melemah, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya Hari Ini

Ilustrasi investasi, investasi saham. SHUTTERSTOCK/SUTTHIPHONG CHANDAENG Ilustrasi investasi, investasi saham.

Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 231,8 miliar dengan volume 358,3 juta saham.

Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengungkapkan, IHSG telah mencapai target terdekat wave c dari (iv) di level 7.111 dan berpeluang menguat di awal pekan. Level support IHSG berada di 7.021, 6.931 dan 6.803, sementara level resistennya di 7.281, 7.300, 7.422 dan 7.503.

"Apabila penutupan hariannya masih bertahan di atas level tersebut maka IHSG dapat memulai rebound untuk menguji kembali resisten terdekat di 7.281. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish," kata Ivan dalam analisisnya.

Bursa Asia berada pada teritori positif dengan kenaikan Nikkei 0,8 persen (284,5 poin) ke level 36.035,6, dan Strait Times naik 0,11 persen (3,4 poin) ke posisi 3.163,01.

 

Baca juga: IHSG Merosot 1,25 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Rp 11.345 Triliun

Hang Seng Hong Kong menguat 1,47 persen (234,27 poin) ke posisi 16.186,5, dan Shanghai Komposit menguat 0,37 persen (10,8 poin) ke posisi 2.921,07.

Rupiah menguat

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 09.02 WIB rupiah berada pada level Rp 15.816 per dollar AS.

 

Ilustrasi uang. Kredit tanpa agunan. Kredit tanpa jaminan. Kredit tanpa agunan adalah.SHUTTERSTOCK/DEVMOGRAPH Ilustrasi uang. Kredit tanpa agunan. Kredit tanpa jaminan. Kredit tanpa agunan adalah.

Rupiah menguat 10 poin atau 0,08 persen dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.825 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, peluang rupiah melemah terhadap dollar AS masih terbuka di awal pekan ini. Data ekonomi AS penting yang dirilis pekan lalu bisa mengonfirmasi bahwa The Fed tidak akan terburu-buru menaikan suku bunga acuan AS.

Baca juga: IHSG Merah, Rupiah Stabil Pagi Ini

Di sisi lain, data PDB AS kuartal IV dan data PMI AS menunjukkan hasil yang lebih bagus dari ekspektasi pasar. 

Meskipun demikian, pelaku pasar masih berekspektasi The Fed akan melakukan pemangkasan di tahun ini karena data inflasi yang ditunjukkan sudah menunjukkan penurunan.

"Rupiah hari ini berpeluang melemah ke arah Rp 15.850 per dollar AS, dengan potensi support di kisaran Rp 15.780 per dollar AS hari ini," ujar Ariston kepada Kompas.com.

Pekan ini Bank Sentral AS akan merilis data tenaga kerja AS. The Fed kemungkinan masih akan menunjukkan kehati-hatiannya untuk tidak memangkas suku bunga terlalu cepat karena inflasi masih belum menyentuh target 2 persen dan masih ada peluang inflasi naik kembali karena pertumbuhan ekonomi AS cukup bagus.

Baca juga: IHSG Berakhir Merah, Rupiah Ambles ke Level Rp 15.826 Per Dollar AS

Sementara data tenaga kerja yang bisa meningkatkan permintaan barang juga bisa dirilis lebih bagus dari ekspektasi. Oleh karena itu, sikap pelaku pasar juga akan berhati-hati dan dollar AS tidak akan serta merta menguat menjelang data-data tersebut sehingga peluang pelemahan rupiah masih terbuka.

"Level Rp 16.000 tidak terlalu jauh dari posisi saat ini, jadi masih mungkin dicapai," tambahnya.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com