Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Pertumbuhan Ekonomi 2023 Diumumkan Hari Ini, Simak "Ramalan" Ekonom

Kompas.com - 05/02/2024, 06:16 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2023, pada Senin (5/2/2024) hari ini.

Sejumlah ekonom memproyeksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat dibanding tahun sebelumnya.

Berdasarkan perhitungan ekonom, produk domestik bruto (PDB) nasional diprediksi masih tumbuh di kisaran 5 persen sepanjang 2023. Akan tetapi, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksi lebih lambat dibanding tahun sebelumnya sebesar 5,31 persen.

Baca juga: Standard Chartered Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 5,2 Persen pada 2024

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. SHUTTERSTOCK/TENDO Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, berdasarkan perhitungan yang dilakukan, sepanjang tahun 2023 pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksi mencapai 5,04 persen.

Perhitungan ini didapat dengan prediksi pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2023 mencapai 5,02 persen.

"Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga dan investasi masih memiliki kontribusi terbesar dibandingkan komponen lainnya," kata dia, dalam keterangannya, dikutip Senin (5/2/2024).

Josua memproyeksi, sumber utama pertumbuhan ekonomi nasional, konsumsi rumah tangga, tumbuh 4,99 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Angka ini lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya di angka 4,93 persen.

Baca juga: Intip Prospek Pertumbuhan Ekonomi RI Pasca-Pemilu 2024

"Solidnya konsumsi rumah tangga terutama masyarakat berpenghasilan rendah ditopang oleh penyaluran bansos terutama BLT dalam rangka pemerintah memitigasi dampak El Nino," tutur Josua.

Kemudian, sumber pertumbuhan ekonomi utama lainnya, penanaman modal tetap bruto (PMTB) atau investasi, diprediksi tumbuh 4,94 persen. Nilai ini lebih tinggi dibanding realisasi pertumbuhan tahun 2022 sebesar 3,87 persen.

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.SHUTTERSTOCK/NUMBER1411 Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.

"Peningkatan laju investasi didorong oleh investasi bangunan yang terindikasi dari penjualan semen sepanjang kuartal IV 2023 tercatat tumbuh 15,3 persen (yoy) dari kuartal sebelumnya 6,8 persen (yoy)," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, juga memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,04 persen pada 2023. Konsumsi rumah tangga yang tumbuh lebih cepat menjadi faktor utama PDB masih mampu tumbuh di kisaran 5 persen.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi 4,9-5 Persen pada 2024

"Proyeksi kami mengindikasikan, konsumsi rumah tangga bisa tumbuh mencapai 5 persen pada 2023, seiring dengan tingginya mobilitas publik pasca periode pandemi," ujar Andry.

Selain itu, sumber pertumbuhan yang berasal dari belanja pemerintah juga telah pulih. Bank Mandiri memproyeksi, belanja pemerintah tumbuh 3,2 persen pada 2023, berbanding terbalik dari tahun sebelumnya, di mana konsumsi pemerintah tumbuh negatif 4,51 persen.

"Ini sebagian besar didukung oleh belanja yang berkaitan dengan infrastruktur dan ketahanan pangan," katanya.

Kinerja investasi pun diproyeksi tetap positif. Bank Mandiri menghitung, PMTB berpotensi tumbuh mencapai 4,6 persen pada 2023.

Baca juga: Proyeksi Bank Dunia: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bakal Melambat Tahun Ini

"Di sisi lain, performa net ekspor kemungkinan besar turun signifikan, selaras dengan menurunnya aktivitas perdagangan dunia dan perlambatan ekonomi global," ucap Andry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com