Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Induk Perusahaan Snapchat Lakukan PHK Massal

Kompas.com - 06/02/2024, 13:12 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com - Snap Inc yang merupakan induk perusahaan pesan foto Snapchat bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 10 persen stafnya. Snap sekaligus menjadi perusahaan teknologi terbaru dalam gelombang PHK perusahaan teknologi sejak awal tahun.

Snap mengungkapkan, PHK terbaru ini akan berdampak pada 10 persen karyawan globalnya atau sekitar 500 pegawai.

Juru bicara Snap mengungkapkan, PHK tersebut dilakukan untuk mempromosikan pekerjaan secara langsung.

Baca juga: 5 Langkah Cepat Dapat Pekerjaan Usai Kena PHK Perusahaan

"“Kami mengatur ulang tim kami untuk mengurangi hierarki dan mendorong kolaborasi tatap muka. Kami fokus untuk mendukung anggota tim yang akan pergi dan sangat berterima kasih atas kerja keras dan banyak kontribusi mereka kepada Snap.,” kata dia dikutip dari CNN, Selasa (6/2/2024).

Perusahaan menjelaskan, PHK tersebut bertujuan agar perusahaan dapat melaksanakan prioritas bisnisnya. Pengurangan karyawan ini juga bertujuan agar perusahaan memiliki kapasitas untuk berinvestasi secara bertahap.

Snap memperkirakan, pengurangan pegawai sebagai bagian dari restrukturisasi ini mengeluarkan biaya sekitar 55-75 juta dollar AS. Jumlah tersebut didominasi pengeluaran untuk pesangon.

Sebagai catatan, Snap memiliki sekitar 5.367 karyawan penuh waktu pada Oktober 2023.

Asal tahu saja, PHK massal sedang mengguncang sektor tekonolo sejak 2022. Badai PHK yang terjadi di Silicon Valley terus meningkat pada tahun ini.

Data Layoff.fyi mengungkapkan, sejak awal tahun terdapat sekitar 30.000 pekerja di sektor teknlogi yang telah kehilangan pekerjaannya.

Data yang sama menunjukkan ada 262.682 PHK di industri teknologi pada 2023, setelah 164.969 PHK di tahun sebelumnya.

Baca juga: Didesak Investor, Zoom PHK 150 Karyawan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com