Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pemilu dan IKN, BI Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa 5,5 Persen

Kompas.com - 06/02/2024, 14:05 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional yang positif berlanjut pada tahun ini. Optimisme ini diusung dengan melihat sejumlah faktor pendukung seperti pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) hingga pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Asisten Gubernur BI Erwin Haryono mengatakan, bank sentral memproyeksi, pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 4,7 - 5,5 persen pada 2024. Pertumbuhan masih akan didukung oleh permintaan domestik utamanya berlanjutnya pertumbuhan konsumsi.

"Termasuk dampak positif penyelenggaraan pemilu, serta peningkatan investasi khususnya bangunan sejalan dengan berlanjutnya pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN)," tutur dia, dalam keterangannya, Selasa (6/2/2024).

Baca juga: Ramal Nasib Rupiah, Bos BI: Kami Pakai Ekonometrika, Bukan Ahli Nujum

Sementara itu, sumber pertumbuhan ekonomi lainnya, yakni kinerja ekspor, diprediksi belum akan berkontribusi signifikan. Hal ini sebagai dampak ekonomi global yang belum kuat dan harga komoditas yang menurun.

"Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi stimulus fiskal pemerintah dengan stimulus makroprudensial Bank Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sisi permintaan domestik," ujar Erwin.

Bank sentral menilai, di tengah perlambatan ekonomi global, ekonomi Indonesia masih terjaga. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produk domestik bruto (PDB) Indonesia masih tumbuh 5,05 persen pada 2023.

Baca juga: Daftar 10 Provinsi dengan Pertumbuhan Ekonomi Paling Tinggi 2023

Indonesia mampu menjaga laju pertumbuhan ekonomi 5 persen secara tahunan, seiring dengan tumbuhnya PDB sebesar 5,04 persen pada kuartal IV-2023. Erwin bilang, pertumbuhan itu didukung oleh hampir seluruh komponen PDB.

Pertama, konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,47 persen. Pertumbuhan ini seiring dengan kenaikan mobilitas terutama pada Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru, daya beli masyarakat yang stabil, serta keyakinan konsumen yang meningkat.

Kemudian, konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) tumbuh tinggi sebesar 18,11 persen. Ini didorong peningkatan aktivitas persiapan pemilu.

Baca juga: Berkat Hilirisasi, Maluku Utara Jadi Provinsi dengan Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi

Lalu, konsumsi pemerintah meningkat dengan tumbuh sebesar 2,81 persen didorong oleh belanja barang dan belanja pegawai. Selanjutnya, investasi tumbuh sebesar 5,02 persen terutama ditopang oleh investasi bangunan seiring berlanjutnya pembangunan infrastruktur dan meningkatnya aktivitas penanaman modal.

Sementara itu, ekspor tumbuh sebesar 1,64 persen ditopang oleh permintaan mitra dagang utama yang tetap tumbuh positif di tengah penurunan harga komoditas ekspor unggulan, serta membaiknya ekspor jasa seiring dengan peningkatan jumlah wisatawan mancanegara. 

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah perlambatan ekonomi global," ucap Erwin.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,05 Persen pada 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com