Pemahaman ekonomi global sangat penting dalam dunia investasi. Sebab, kondisi ekonomi global tidak hanya mempengaruhi satu negara atau satu pasar, tetapi juga seluruh dunia.
Dr. Thong juga memaparkan terkait prinsip dalam mengambil keputusan dalam berinvestasi. Dia mengatakan, semua investor harus memahami appetite atau nafsu diri sendiri.
“Seperti makan, ada orang yang nafsu dalam berinvestasi kecil, ada yang besar. Artinya, semakin tinggi nafsunya, semakin tinggi toleransi risikonya,” jelasnya.
Dengan mengevaluasi nafsu dalam berinvestasi, investor dapat mengenali risiko sendiri dan mengatasinya.
“Kita harus memahami apa yang sedang terjadi untuk mengestimasi apa yang terjadi pada masa depan karena dunia investasi sangat dinamis,” katanya.
Baca juga: Simak Cara Investasi ORI025 via Aplikasi BRImo
Lebih lanjut, Dr. Thong mengatakan, edukasi keuangan di tingkat universitas berperan penting dalam kehidupan mahasiswa, bukan hanya mengajari tentang konsep, tetapi juga melatih pemecahan masalah.
Pembelajaran keuangan di tingkat universitas lebih dari memberikan bekal teoritis kepada mahasiswa, tetapi melatih proses berpikir tentang skenario dunia nyata.
Dia mencontohkan, mahasiswa mungkin lupa tentang konsep secara detail, tetapi mereka tahu hubungan antara suku bunga yang naik berarti harga aset yang menurun dan berguna dalam berinvestasi.
Dengan pembelajaran itu, mahassiwa dapat menginterpretasi gejala yang terjadi di pasar, membuat keputusan yang terinformasi, dan beraksi dengan tepat ketika terjadi perubahan dalam industri.
“Alasan utama mempelajari finance adalah mengatasi ketakutan dan keserakahan dalam berinvestasi. Caranya dengan memahami valuasi,” tegasnya.
Baca juga: Pemilu Tak Menghalangi Seleksi dan Evaluasi Investasi Asing di IKN
Terkait pembelajaran investasi di JCU, Singapore, Dr. Thong mengaku memiliki berbagai kelas, mulai dari finance dasar hingga yang tingkat lanjut.
JCU, Singapore juga mengintegrasikan pembelajaran dengan Bloomberg Terminal, yakni perangkat lunak untuk memonitor perkembangan terkini dan pergerakan pasar keuangan.
Dengan teknologi itu, mahasiswa dapat menilai informasi yang tersedia dan memahami apa yang mereka pelajari.
“Di JCU, Singapore kami tidak hanya mengajar, tetapi juga melatih. Kami memahami masalah mahasiswa, kami menangani masalahnya,” ujarnya.
Semua mahasiswa JCU, Singapore yang belajar dan mampu menerapkan pembelajaran tersebut, terutama Bachelor of Business dan Bachelor of Commerce, akan mendapatkan sertifikasi dari Bloomberg dan berbagai sertifikat lain, seperti environmental social and governance (ESG).
Baca juga: OIKN: Tak Benar Investasi Asing di IKN Belum Pecah Telur, Ini Faktanya
Dr. Thong mencontohkan, mahasiswa yang meraih sertifikasi Bloomberg Market Concepts (BMC) dapat berkesempatan lebih besar direkrut perusahaan karena terbukti mampu mengaplikasikan dan memproses informasi di Bloomberg Terminal.
Pelajari lebih lanjut mengenai program perkuliahan yang ada di James Cook University di www.jcu.edu.sg atau menghubungi James Cook University, Singapore melalui e-mail andrew.lim@jcu.edu.au.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.