Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengawali Sesi Awal Pekan, IHSG dan Rupiah Melemah

Kompas.com - 26/02/2024, 09:46 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Ilustrasi uang rupiah, uang kertas rupiah.SHUTTERSTOCK/PUTRADIGITALID Ilustrasi uang rupiah, uang kertas rupiah.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, hari ini dollar AS menguat terhadap nilai tukar mata uang emerging markes alias negara-negara berkembang. Hal ini dinilai bisa mendorong pelemahan rupiah.

“Dollar AS yang terlihat menguat terhadap nilai tukar emerging markets yang mungkin juga bisa mendorong pelemahan rupiah hari ini. Potensi penguatan dollar AS hari ini kemungkinan pasar mengantisipasi data inflasi baru AS yang akan dirilis di hari Rabu pekan ini,” ungkap Ariston kepada Kompas.com.

Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Stabil, Ini Pendorongnya

Meskipun The Fed sudah memberi petunjuk bahwa pemangkasan suku bunga acuan AS mungkin akan diberlakukan di tahun ini, tapi pelaku pasar mungkin mengharapkan pemangkasan dilakukan lebih cepat.

Dia bilang, rupiah masih berpotensi menguat terhadap dollar AS hari ini karena pasar masih mendapatkan sentimen positif dari proyeksi sikap the Fed yang akan memangkas suku bunga acuannya tahun ini.

“Pagi ini pergerakan sebagian besar pergerakan indeks saham Asia terlihat bergerak negatif, yang bisa mengindikasikan bahwa minat pasar terhadap aset berisiko menurun. Ini mungkin bisa menjadi sentimen negatif untuk pergerakan rupiah hari ini,” lanjutnya.

Dari dalam negeri, optimisme Bank Indonesia bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah. Di awal pekan ini, rupiah bisa melemah ke arah Rp 15.630 per dollar AS, dengan potensi support di sekitar Rp 15.550 per dollar AS.


Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com