Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Irvan Maulana
Direktur Center of Economic and Social Innovation Studies (CESIS)

Peneliti dan Penulis

AI dan Stabilitas Sistem Keuangan

Kompas.com - 07/03/2024, 12:35 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Hal ini dapat menciptakan efek domino di pasar keuangan, di mana keputusan investasi dan strategi bisnis yang seragam (monokultur) dari berbagai lembaga keuangan dapat memperkuat tren penurunan atau peningkatan ekonomi.

Inilah salah satu ancaman besar dalam sistem keuangan era AI di mana kecenderungan pelaku pasar untuk berpikir dan bertindak serupa, sehingga berpotensi memicu gelembung dan keruntuhan sistem finansial secara bersamaan.

Dampak seragam dari keputusan AI dapat memperkuat efek siklus (procyclicality), yang dapat meningkatkan volatilitas dan risiko sistemik dalam jangka pendek (Danielsson, 2024).

Oleh karena itu, penting bagi otoritas keuangan Indonesia dan regulator mengakomodir perkembangan (future-proof) pesat AI. Pembuatan instrumen seperti surat edaran tidak bisa selalu menjadi solusi.

Teknik pembuatan peraturan secara konvensional perlu dikembangkan agar tidak memberikan dampak negatif terhadap perkembangan teknologi tersebut.

Panduan teknis juga sangat berguna saat intervensi melalui peraturan diperlukan untuk mengakomodir perkembangan teknologi (Coglianese, 2021).

Otoritas ekonomi dan keuangan membutuhkan sistem yang baik untuk merespons perkembangan teknologi melalui keterlibatan lembaga legislatif, eksekutif, yudikatif, masyarakat, akademisi, dan pelaku usaha untuk mengimbangi cepatnya laju perkembangan AI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com