Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jago Finansial
Literasi Keuangan

Jago Finansial adalah wadah literasi keuangan, dari lika-liku pengelolaan keuangan, informasi seputar industri keuangan dan perbankan, hingga bank digital.

Teknologi dan Edukasi, Kunci Cegah Kejahatan Perbankan

Kompas.com - 12/03/2024, 08:49 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PINGKAN, ibu rumah tangga, baru saja menerima telepon mengejutkan. Di telepon itu, seseorang yang mengaku sebagai petugas dari bank tempat Pingkan menyimpan tabungannya mengatakan bahwa rekening Pingkan sedang diretas.

Jantung Pingkan langsung berdetak kencang. Yang ada dalam pikirannya, uang hasil kerja kerasnya selama bertahun-tahun bisa-bisa hangus.

Baca juga: Lika-liku Pengelolaan Keuangan: Dari Amplop Kertas Putih ke Kantong Bank Digital 

Berkeinginan melindungi tabungannya, Pingkan langsung mengikuti begitu saja instruksi orang yang mengaku sebagai petugas bank tersebut. Tanpa curiga.

Ia pun malah terjebak dalam liciknya modus rekayasa sosial (social engineering) yang mengincar data pribadi nasabah.

Terdengar familiar?

Cerita Pingkan hanyalah salah satu dari sekian banyak kasus kejahatan finansial yang menggunakan teknik rekayasa sosial.

Baca juga: Teknologi Makin Maju, Penipuan dengan Rekayasa Sosial Pun Berubah

Para pelaku kejahatan ini menggunakan berbagai cara untuk memanipulasi korban, seperti rasa takut, panik, atau keinginan untuk membantu, sehingga korban secara sukarela menyerahkan informasi rahasia perbankan mereka.

Di tengah pesatnya digitalisasi, modus kejahatan finansial juga terus berkembang, yang itu merugikan nasabah dan perbankan. 

Karenanya, bank perlu melakukan usaha kuat untuk melindungi nasabah dan uangnya dari incaran penjahat (fraudster). Terlebih lagi, bank harus membangun kepercayaan yang merupakan faktor penting dalam bisnis perbankan. 

Baca juga: 4 Tips Capai Resolusi Keuangan Sehat dan Kemandirian Finansial

Direktur Utama Bank Jago Arief Harris mengatakan, faktor keamanan bank dan data pribadi nasabah menjadi fokus utama yang selalu diperhatikan banknya.

“Sebagai bank berbasis teknologi yang tertanam dalam ekosistem digital, Bank Jago berkomitmen untuk terus memperhatikan faktor keamanan dengan konsisten mengantisipasi dan mencegah kejahatan digital melalui peningkatan fitur keamanan secara berkala dan terus-menerus,” tutur Arief. 

Bank Jago, lanjut Arief, menerapkan teknologi, tata kelola, dan praktik keamanan terbaik sesuai regulasi maupun standar internasional, seperti uji kerentanan dan penetrasi serta pembaruan sistem keamanan secara teratur.

Penerapan teknologi, tata kelola, dan praktik keamanan yang andal dan tepat guna dilakukan secara menyeluruh, baik dari sisi infrastruktur, operasional, transaksi, maupun data.

Baca juga: Bank Digital Bukan Sekadar Layanan Digital Banking

Fitur keamanan juga diterapkan pada sisi nasabah. Di antaranya melalui autentikasi dua faktor (two factor authentication)—lapisan keamanan tambahan yang melindungi akun Jago dari penggunaan yang tidak diinginkan melalui biometrik dan PIN—, pendaftaran perangkat terhubung (linked device), pengaturan keamanan kartu, serta sistem enkripsi data dan informasi nasabah.

“Kami juga mendapatkan alert ketika ada aktivitas mencurigakan, seperti perangkat tak dikenal coba masuk ke akun nasabah. Kemudian kami kirimkan notifikasi real time kepada nasabah sehingga nasabah bisa melakukan blokir akses perangkat atau kartu dari Aplikasi Jago tanpa perlu ke kantor bank,” ungkap Arief.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com