Pergeseran ini sejalan dengan meningkatnya penerimaan pedagang/merchant terhadap pembayaran nontunai, terutama di sektor-sektor seperti makanan dan minuman (82 persen), pembelian di toko serba ada (81 persen), dan transaksi di supermarket (77 persen).
"Masyarakat Indonesia semakin nyaman dengan pembayaran nontunai, yang menandakan keberlanjutan pergeseran menuju masyarakat yang mengutamakan transaksi digital,” ungkap Riko.
Dia menjelaskan, transisi ini didorong oleh semakin diterimanya berbagai metode pembayaran digital di berbagai jenis merchant. Dia menekankan, pihaknya berkomitmen untuk turut memajukan pembayaran digital di Indonesia, dengan mengedepankan teknologi contactless.
Baca juga: Survei Visa: 67 Persen Orang Indonesia Sudah Mencoba Transaksi Nontunai
“Pembayaran dengan kartu contactless Visa diterima secara luas di seluruh dunia, menyederhanakan transaksi bagi pemegang kartu dari Indonesia di luar negeri dan memfasilitasi wisatawan asing untuk bertransaksi tanpa hambatan saat berada di Indonesia,” lanjutnya.
Data Visa menunjukkan bahwa setelah masa pandemi, penggunaan kartu contactless oleh turis asing di wilayah Indonesia terus meningkat yang menandakan cara pembayaran untuk kartu contactless menjadi pilihan mereka karena keamanan dan kecepatannya.
Di Indonesia sendiri, kartu contactless Visa sudah cukup lama tersedia dan diterima di beragam jenis kategori merchant seperti toko serba ada, makanan dan minuman, bahan bakar, hiburan, dan lainnya.
Hasil studi ini menunjukkan 33 persen responden di Indonesia telah menggunakan kartu contactless pada tahun 2023.
Baca juga: Tak Sekadar Simpel, Ini Keuntungan Pelaku UMKM Sediakan Pembayaran Nontunai
Menurut Riko, pergeseran menuju gaya hidup yang semakin digital juga terlihat dari popularitas layanan perbankan digital.