Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fungsi Kebijakan Moneter dalam Perekonomian Negara

Kompas.com - 24/03/2024, 07:02 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Fungsi kebijakan moneter sangat vital bagi stabilitas ekonomi suatu negara. Peran inilah yang dijalankan Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral.

Mengutip laman resmi BI, tujuan utama dari kebijakan moneter adalah menjaga dan memelihara stabilitas nilai tukar mata uang rupiah, di mana salah satunya bisa tercermin dari tingkat inflasi yang rendah dan stabil.

Salah satu kebijakan moneter yang paling sering digunakan bank sentral adalah penetapan suku bunga acuan.

Bank Indonesia menetapkan suku bunga kebijakan BI-Rate sebagai instrumen utama untuk mempengaruhi aktivitas kegiatan perekonomian dengan tujuan akhir mencapai sasaran inflasi.

Namun, dalam proses transmisi kebijakan moneter tersebut, terdapat waktu yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran inflasi melalui berbagai channel dan memerlukan waktu (time lag). Setiap channel transmisi kebijakan moneter memiliki time lag yang berbeda-beda.

Baca juga: Apa Itu Kebijakan Moneter: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Contohnya

Sejak tahun 2016, BI rate berganti menjadi BI 7 day reverse repo rate. Suku bunga acuan terbaru ini adalah suku bunga yang dikenakan oleh BI atas penempatan dana jangka pendek dari bank-bank di Indonesia.

Fungsi kebijakan moneter

Kebijakan moneter memiliki beberapa fungsi utama dalam perekonomian, yang meliputi:

1. Mengendalikan inflasi

Salah satu fungsi kebijakan moneter adalah untuk mengendalikan tingkat inflasi. Dengan mengatur jumlah uang yang beredar dan suku bunga, bank sentral dapat mencoba untuk menjaga tingkat inflasi dalam kisaran yang ditargetkan.

Inflasi yang terlalu tinggi dapat mengurangi daya beli masyarakat dan mengganggu stabilitas ekonomi, sementara inflasi yang terlalu rendah dapat menunjukkan adanya masalah deflasi yang juga bisa merugikan perekonomian.

2. Mendorong pertumbuhan ekonomi

Peran dan fungsi kebijakan moneter juga digunakan untuk merangsang atau mengendalikan pertumbuhan ekonomi. Dengan menurunkan suku bunga, bank sentral dapat mendorong pinjaman dan investasi, yang pada gilirannya dapat merangsang aktivitas ekonomi dan pertumbuhan output.

Di sisi lain, jika perekonomian tumbuh terlalu cepat dan mengarah pada risiko inflasi yang tidak terkendali, bank sentral dapat mengambil langkah-langkah untuk membatasi pertumbuhan ekonomi.

3. Menjaga stabilitas mata uang

Peran dan fungsi kebijakan moneter adalah menjaga stabilitas nilai tukar mata uang suatu negara. Melalui intervensi di pasar valuta asing dan kebijakan suku bunga, bank sentral dapat mencoba untuk mencegah depresiasi atau penguatan yang terlalu drastis dari mata uangnya, yang dapat memiliki dampak yang signifikan pada perdagangan internasional, inflasi, dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com