Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Pemasok Sabun Terbesar Kedua di Mesir, Indonesia Raup Rp 71,02 Miliar

Kompas.com - 02/04/2024, 12:30 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia tercatat sebagai negara pemasok produk sabun terbesar kedua di Mesir setelah Malaysia dengan nilai ekspor sebesar 4,48 juta dollar AS atau senilai Rp 71,02 miliar pada 2023.

Adapun total nilai impor sabun Mesir sebesar 27,14 juta dollar AS.

Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf mengatakan, nilai ekspor tersebut mendominasi 16,54 persen pangsa pasar sabun di Mesir.

“Pada 2023, Indonesia berhasil menjadi pemasok sabun terbesar kedua di Mesir. Total nilai ekspor mencapai 4,48 juta dollar AS atau Rp 71,02 miliar. Ini menandakan produk sabun Indonesia mendapatkan respons positif dari konsumen di Mesir,” ujarnya dalam siaran persnya dikutip Selasa (2/4/2024).

Baca juga: Sabun Asal RI Diminati Pasar Mesir, Tarif Bea Masuknya Diperjuangkan Turun

Menurut Luthfi, kualitas produk sabun Indonesia yang terjamin menjadi faktor utama yang menarik minat konsumen Mesir.

“Kami sebagai perwakilan pemerintah Indonesia di Mesir akan terus memfasilitasi produsen sabun Indonesia untuk memperluas pasar ekspor mereka dan menjaga reputasi produk sabun Indonesia di negeri piramida,” katanya.

Dubes Lutfi menerangkan, nilai ekspor produk sabun Indonesia ke Mesir dengan kode HS 3401201090 mencapai 4,48 juta dollar AS atau senilai Rp 71,02 miliar pada 2023.

Nilai ekspor tersebut naik sebesar 1.660 persen dibandingkan pada 2022, yaitu sebesar 255.000 dollar AS.

Sementara itu, ekspor untuk jenis sabun dengan kode HS 3401190010 pada 2023 juga mengalami kenaikan sebesar 315 persen yaitu mencapai 54.000 dollar AS dibandingkan pada 2022 sebesar 13.000 dollar AS.

Pertumbuhan yang signifikan ini membuka peluang besar bagi ekspansi produk sabun Indonesia dalam memperkuat pangsa pasar di Mesir.

Baca juga: RI Ekspor 150 Kontainer Sabun Olahan UKM Ke Afrika dan Timur Tengah

 


Sementara itu, Atase Perdagangan KBRI Kairo M. Syahran Bhakti menjelaskan, tren sabun di pasar Mesir telah menjadi gaya hidup baru. Sabun tidak hanya digunakan untuk pemakaian rumah tangga, tetapi juga sebagai perawatan kesehatan dan tubuh, hadiah atau suvenir, serta pewangi rumah.

Meski bea masuk produk sabun Indonesia masih di atas 40-60 persen, konsumen Mesir tetap menggandrungi sabun Indonesia yang terbuat dari minyak nabati (vegetable oils).

Lebih lanjut, Syahran mengatakan, nilai ekspor Malaysia sebagai pesaing utama produk sabun Indonesia di pasar Mesir sebesar 21,57 juta dollar AS atau setara dengan 79,5 persen dari total pangsa pasar di Mesir.

Negara lain yang menjadi pesaing Indonesia dalam ekspor produk sabun ke Mesir adalah Jerman dengan nilai ekspor sebesar 523.000 dollar AS atau 1,93 persen dari total pangsa pasar.

Kemudian, Turki menyusul dengan nilai ekspor sebesar 512.000 dollar AS atau 1,89 persen dari total pangsa pasar.

Setelah itu, Tunisia mengikuti dengan nilai ekspor sebesar 38.000 dollar AS atau 0,14 persen dari keseluruhan pangsa pasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com