Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Kompas.com - 25/04/2024, 16:33 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

 

Ilustrasi asuransi, agen asuransi. SHUTTERSTOCK/ELLE AON Ilustrasi asuransi, agen asuransi.
"Kalau tidak, kami tidak tahu harga yang wajar itu berapa. Kami punya data analytics. Kami dapat menganalisis harga rekanan (RS), obat-obatan, dan bedah. Jadi kami dapat menganalisis," imbuh dia.

Dengan begitu, negosiasi yang dilakukan dengan pihak rumah sakit rekanan tidak dilakukan tanpa dasar. Namun, negosiai dapat dilakukan berdasarkan pengalaman dan analisis data yang sebelumnya dilakukan.

Baca juga: Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

"Jadi itu cara kami untuk menerapkan agar tidak terjadi over treatment dan over charge," tandas dia.

Sebelumnya, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, klaim asuransi kesehatan tumbuh signifikan sepanjang 2023. Salah satu pemicu pertumbuhan klain ini adalah inflasi biaya medis.

Ketua Bidang Literasi dan Perlindungan Konsumen AAJI Freddy Thamrin mengatakan, nilai klaim asuransi kesehatan mencapai Rp 20,83 triliun. Nilai ini melonjak 24,9 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 16,68 triliun.

"Secara keseluruhan peningkatan total klaim kesehatan mencapai 24,9 persen," ujar dia.

Baca juga: Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Sebagai informasi, hasil riset Mercer Marsh Benefits (MMB) dalam Health Trends 2023 menyebut, Medical Trend Rate atau biaya kesehatan di Indonesia diproyeksikan meningkat hingga 13,6 persen di 2023.

Prediksi biaya kesehatan di Indonesia ini lebih tinggi dari proyeksi Asia di 11,5 persen, juga melebihi inflasi keuangan Indonesia pada 2022 sebesar 5,5 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com