Baca juga: Pemerintah Sebut Mudik Lebaran Bakal Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
Kemudian konsumsi masyarakat juga tetap positif, tercermin dari Indeks Kepercayaan Konsumen yang stabil di angka 123,8. Tingkat pengeluaran masyarakat yang diukur lewat Mandiri Spending Index pun terjaga di level 46,9.
"Jadi overall konsumen cukup baik namun harus waspada karena beberapa mengalami koreksi," ujarnya.
"Baik yang sifatnya koreksi karena musiman seperti Ramadan dan hari raya maupun koreksi yang struktural dan jangka panjang," lanjut Sri Mulyani.
Angka proyeksi pertumbuhan ekonomi periode tiga bulan pertama 2024 di atas 5 persen tidak jauh berbeda dari proyeksi sejumlah lembaga internasional.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi RI Diprediksi 5,1 Persen pada Kuartal I 2024, Ini Penyumbangnya
Misal saja Bloomberg dengan angka proyeksi 5 persen, Nomura 5,3 persen, sementara Goldman Sachs memproyeksi 4,9 persen.
Walaupun proyeksi ekonomi Indonesia masih positif, Sri Mulyani menekankan, perumus kebijakan harus tetap hati-hati ke depan.
Hal ini seiring dengan meningkatnya ketidakpastian global, utamanya terkait arah suku bunga kebijakan The Federal Reserve dan konflik geopolitik di kawasan Timur Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.