Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR RI Pertanyakan Soal Rencana Impor Beras, Masihkah Berlanjut?

Kompas.com - 10/06/2024, 13:22 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mempertanyakan Perum Bulog dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) soal rencana pengadaan impor beras tahun ini.

Hal itu mengingat Indonesia sudah masuk dalam musim panen sejak Maret 2024 lalu.

“Kira-kira dengan data yang dipaparkan (panen atau penyerapan lokal padi) dan realisasi impor baru 2 juta ton dari yang ditetapkan 3,6 juta ton, stop impor enggak?” tanya Sudin saat rapat dengar pendapat dengan Bapanas dan Bulog di Gedung DPR, Jakarta, Senin (10/5/2024).

Baca juga: Harga Eceran Tertinggi Beras Resmi Naik, Jenis Medium Kini Rp 12.500 Per Kg

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi usai menghadiri acara Launching D'GAT 55 Mini Boss Food di Jakarta, Senin (27/5/2024).KOMPAS.com/Haryanti Puspa Sari Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi usai menghadiri acara Launching D'GAT 55 Mini Boss Food di Jakarta, Senin (27/5/2024).
Atas pertanyaan itu, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menjelaskan, berdasarkan arahan yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada saat sidang kabinet, pihaknya ditugaskan untuk tetap menjaga kontrak dengan pihak importir di luar negeri.

Hal itu agar ketika pengadaan lokal dirasa tak cukup, pengadaan impor bisa segera langsung dilakukan.

“Kami standby dan diarahkan untuk tetap mengikat kontrak dengan pihak luar,” jelas Bayu.

Sementara, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menjelaskan, berdasarkan data yang dimilikinya, sedikit berat untuk menyetop impor lantaran jumlah produksi beras di lokal masih rendah.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Rp 9 Triliun untuk Lanjutkan Bansos Beras

Bahkan berdasarkan proyeksi KSA, total produksi beras pada Januari sampai Juli ada sebanyak 18,64 juta ton, angka ini lebih rendah sebesar 2,64 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pun dengan jumlah produksi di semester II 2024 yang juga diproyeksi masih lebih rendah.

“Kalau dilihat berdasarkan grafik agak berat (stop impor) ketua, karena semester II itu trennya biasanya lebih rendah daripada semester pertama,” terang Arief.

 

ilustrasi berasFREEPIK/FREEPIK ilustrasi beras
Sebelumnya, Bayu mengatakan, pengadaan impor tetap dilakukan meski ada panen raya selama bulan Maret hingga Mei 2024.

Namun dia memastikan impor tetap dilakukan dengan terukur dan dikelola dengan baik yang fokusnya untuk mengisi daerah-daerah yang non sentra produksi. Sehingga langkah itu diharapkan bisa menekan harga beras yang tinggi.

Baca juga: Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

“Saat ini terus jalan dan yang paling utama dari kegiatan impor itu sebenarnya bukan hanya sekadar masuknya, tapi komunikasi dengan mereka, memesan barangnya bisa saja kita membuat kontrak sekarang tapi untuk masuk Juli dan Agustus bisa terjadi,” ujarnya usai menyalurkan Bantuan Pangan Beras di Jakarta, Jumat (3/5/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo DANA lewat ATM BRI, BCA, BNI, Mandiri, dan BSI

Cara Isi Saldo DANA lewat ATM BRI, BCA, BNI, Mandiri, dan BSI

Spend Smart
Cara Ajukan Laporan Gagal Setor Tunai di ATM via BRImo

Cara Ajukan Laporan Gagal Setor Tunai di ATM via BRImo

Spend Smart
Blibli Hadirkan Promo Belanja di Bliblimart, Ada Cashback Rp 100.000

Blibli Hadirkan Promo Belanja di Bliblimart, Ada Cashback Rp 100.000

Spend Smart
Emiten Travel Haji dan Umrah HAJJ Raup Pendapatan Rp 318,19 Miliar pada 2023

Emiten Travel Haji dan Umrah HAJJ Raup Pendapatan Rp 318,19 Miliar pada 2023

Whats New
Pendataan QR Code untuk Beli Pertalite Capai 100 Persen di 3 Provinsi

Pendataan QR Code untuk Beli Pertalite Capai 100 Persen di 3 Provinsi

Whats New
Indeks Kepercayaan Industri RI Stagnan pada Juni 2024, Imbas Ketidakpastian Ekonomi Global

Indeks Kepercayaan Industri RI Stagnan pada Juni 2024, Imbas Ketidakpastian Ekonomi Global

Whats New
Bank Mandiri Sediakan Solusi Keuangan untuk Pengembang Sistem Manajemen Apotek

Bank Mandiri Sediakan Solusi Keuangan untuk Pengembang Sistem Manajemen Apotek

Whats New
Pemerintah Dorong Investasi Berkelanjutan di Pulau-pulau Kecil

Pemerintah Dorong Investasi Berkelanjutan di Pulau-pulau Kecil

Rilis
Jumlah Investor Kripto Meningkat, Edukasi Perlu Terus Dilakukan

Jumlah Investor Kripto Meningkat, Edukasi Perlu Terus Dilakukan

Earn Smart
Sektor Perindustrian Jadi Motor Ekonomi RI yang Harus Dijaga dari 'Serangan' Impor

Sektor Perindustrian Jadi Motor Ekonomi RI yang Harus Dijaga dari "Serangan" Impor

Whats New
Cara Top Up LinkAja Lewat ATM, M-Banking, dan I-Banking BTN

Cara Top Up LinkAja Lewat ATM, M-Banking, dan I-Banking BTN

Work Smart
Bank DKI Dukung Pembiayaan Transportasi Ramah Lingkungan Transjakarta

Bank DKI Dukung Pembiayaan Transportasi Ramah Lingkungan Transjakarta

Whats New
Jadi Tuan Rumah IFRC 2024, Kontraktor Tambang PT Putra Perkasa Dorong Industri Pertambangan RI Peduli Keselamatan Kerja

Jadi Tuan Rumah IFRC 2024, Kontraktor Tambang PT Putra Perkasa Dorong Industri Pertambangan RI Peduli Keselamatan Kerja

Whats New
Cara Top Up GoPay Lewat BRImo

Cara Top Up GoPay Lewat BRImo

Work Smart
Mau Ibadah Umrah? Ini Cara Cek Biro Umrah Resmi Kemenag

Mau Ibadah Umrah? Ini Cara Cek Biro Umrah Resmi Kemenag

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com