Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 25/06/2024, 21:47 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

LONDON, KOMPAS.com - Saham produsen pesawat Airbus sempat turun hampir 12 persen pada perdagangan Selasa (25/6/2024) waktu setempat.

Dikutip dari CNBC, menurunnya saham Airbus terjadi setelah perseroan mengatakan bakal memangkas targetnya untuk tahun 2024, termasuk pengiriman pesawat dan pendapatan. Saham Airbus akhirnya ditutup merosot 9 persen. 

Sebelumnya, pada Senin (24/6/2024) waktu setempat, Airbus mengatakan kini memperkirakan laba sebelum bunga dan pajak yang disesuaikan akan mencapai sekitar 5,5 miliar euro atau 5,9 miliar dollar AS. Ini turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 6,5 miliar euro menjadi 7 miliar euro yang ditegaskan pada 25 April 2024 lalu.

Baca juga: Airbus Targetkan Pengiriman 800 Pesawat pada 2024

 

Ilustrasi saham, pasar saham, transaksi saham. SHUTTERSTOCK/JIRAPONG MANUSTRONG Ilustrasi saham, pasar saham, transaksi saham.

Airbus pun menyatakan mengantisipasi pengiriman sekitar 770 pesawat komersial pada tahun ini, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya yang mendekati 800 unit. Airbus juga menunda target waktu untuk meningkatkan produksi pesawat A320.

Saham Airbus di indeks saham Eropa turun 11,96 persen pada perdagangan siang waktu London, Inggris.

Pemotongan pedoman ini sebagian terkait dengan masalah rantai pasokan dalam bisnis pesawat komersial Airbus, kata perusahaan itu.

“Airbus menghadapi masalah rantai pasokan spesifik yang terus-menerus terutama pada mesin, struktur aero, dan perlengkapan kabin,” kata perusahaan itu.

Baca juga: GMF Aero Asia Perpanjang Kemitraan Maintenance Training Service dengan Airbus

Airbus mengatakan pihaknya juga menghadapi biaya tambahan di divisi sistem luar angkasanya. Perseroan menyadari adanya tantangan komersial dan teknis dalam bisnis ini dan oleh karena itu ada beban tambahan sekitar 900 juta euro pada paruh pertama tahun 2024.

“Hal ini terutama terkait dengan asumsi terbaru mengenai jadwal, beban kerja, sumber daya, risiko dan biaya selama masa program telekomunikasi, navigasi dan observasi tertentu,” kata Airbus dalam pernyataannya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com