Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips agar Terhindar Modus Penipuan Salah Transfer

Kompas.com - 29/06/2024, 21:22 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau masyarakat mewaspadai modus penipuan (fraudster), salah satunya modus penipuan salah transfer dana ke rekening pribadi.

Modus penipuan ini mengakibatkan korban tercatat memiliki pinjaman pada fintech pendanaan bersama atau pinjaman online (pinjol). Padahal korban tidak pernah mengajukan pinjaman.

"Modus penipuan ini bisa merugikan korban dalam hal finansial karena ditagih pinjaman, tercatat memiliki utang dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan OJK, bahkan bisa menimbulkan reputasi buruk," demikian keterangan OJK melalui laman resminya, Sabtu (29/6/2024).

Baca juga: 6 Langkah Tangani Modus Salah Transfer Pinjol Ilegal

Karenanya, OJK mengatakan, masyarakat harus mengenali beberapa jenis modus penipuan (fraudster).

Pertama, modus salah transfer. Saat ini ada modus penipu yang mengaku salah transfer padahal menggunakan data pribadi korban untuk mengajukan pinjol.

Fraudster menghubungi korban dan menyampaikan bahwa telah terjadi kesalahan transfer dan meminta nasabah mengembalikan dana yang telah masuk ke rekening nasabah sebelumnya.

Kedua, modus mengisi link, di mana pelaku meminta korban mengisi link berisi permintaan data pribadi, korban yang tidak sadar jika data dicuri dan dapat dimanfaatkan fraudster untuk mengajukan pinjaman.

Ketiga, modus meminjam data pribadi. Fraudster meminjam data korban dengan iming-iming berupa komisi.

Padahal, data tersebut digunakan untuk mendapatkan pinjaman di fintech pendanaan bersama, dimana korban akan diminta mengirimkan dana tersebut ke fraudster. Korban yang tidak sadar datanya digunakan untuk pinjaman online akan mendapatkan notifikasi penagihan pinjaman.

Baca juga: Soal Kasus Salah Transfer, YLKI : Bank Harus Memberikan Jaminan Keamanan ke Konsumen

Tips menghindari modus penipuan (Fraudster):

  • Apabila menerima transfer dana tidak dikenal, verifikasi sumber dana melalui contact center resmi bank
  • Jika dana berasal dari pihak tidak dikenal, ajukan pengajuan pengembalian dana melalui pihak bank
  • Jika dana adalah pinjaman dari fintech legal, hubungi perusahaan fintech tersebut dan ajukan pembatalan pinjaman
  • Jika dana berasal dari perusahaan pinjaman online ilegal, hubungi Satgas PASTI melalui email atau kontak 157
  • Hindari mentransfer balik dana ke pihak lain tanpa bukti yang akurat
  • Cek mutasi rekening dan email secara berkala
  • Laporkan jika terdapat notifikasi pinjaman atau transaksi keuangan yang mencurigakan

Terakhir, OJK mengingatkan agar tidak mudah menyebarkan dokumen dan informasi pribadi seperti KTP/KK.

"Berhati-hati dengan telepon dari pihak tidak dikenal yang meminta informasi pribadi, dan hangan mengisi data pribadi pada link/dokumen yang mencurigakan," demikian keterangan OJK.

Baca juga: Jika Terjadi Salah Transfer Dana, Siapa yang Salah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DJP Sebut Sistem Perpajakan Canggih Masih Dalam Tahap Uji Coba

DJP Sebut Sistem Perpajakan Canggih Masih Dalam Tahap Uji Coba

Whats New
Cara Mudah Cetak Rekening Koran BCA via KlikBCA

Cara Mudah Cetak Rekening Koran BCA via KlikBCA

Spend Smart
Cek Jadwal Pembagian Dividen Indofood CBP Rp 2,33 Triliun

Cek Jadwal Pembagian Dividen Indofood CBP Rp 2,33 Triliun

Whats New
Kolaborasi Pertamina Lestarikan Hiu Paus di Papua Tengah dengan Teknologi 'Tagging'

Kolaborasi Pertamina Lestarikan Hiu Paus di Papua Tengah dengan Teknologi "Tagging"

Whats New
Rencana Bea Masuk 200 Persen untuk Produk China, KPPU: Kami Dukung untuk Produk Jadi

Rencana Bea Masuk 200 Persen untuk Produk China, KPPU: Kami Dukung untuk Produk Jadi

Whats New
Bahlil Sebut Indonesia yang Pertama Bangun Ekosistem Baterai Mobil Listrik Terintegrasi

Bahlil Sebut Indonesia yang Pertama Bangun Ekosistem Baterai Mobil Listrik Terintegrasi

Whats New
Buruh Minta Pemerintah Larang E-commerce Punya Usaha Logistik, Ini Alasannya

Buruh Minta Pemerintah Larang E-commerce Punya Usaha Logistik, Ini Alasannya

Whats New
Masih Banyak Pemilik Warteg Belum Pakai QRIS, Apa Penyebabnya?

Masih Banyak Pemilik Warteg Belum Pakai QRIS, Apa Penyebabnya?

Whats New
Dua Perusahaan Besar Bakal IPO Tahun Ini

Dua Perusahaan Besar Bakal IPO Tahun Ini

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan D3-S1, Cek Posisi dan Syaratnya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan D3-S1, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Targetkan Produksi Kendaraan Listrik 600.000 Unit Per Tahun, Luhut: Hemat Subsidi BBM Rp 131 Miliar

Targetkan Produksi Kendaraan Listrik 600.000 Unit Per Tahun, Luhut: Hemat Subsidi BBM Rp 131 Miliar

Whats New
Sudah 5 Dekade Kerja Sama dengan Peternak Sapi Perah, Nestlé: Upaya Tingkatkan Ekonomi Jawa Timur

Sudah 5 Dekade Kerja Sama dengan Peternak Sapi Perah, Nestlé: Upaya Tingkatkan Ekonomi Jawa Timur

Whats New
Sempat Mangkrak, Bahlil Pastikan Pabrik Lotte Chemical Mulai Produksi Maret 2025

Sempat Mangkrak, Bahlil Pastikan Pabrik Lotte Chemical Mulai Produksi Maret 2025

Whats New
Pendapatan Emiten Properti KOTA Ditopang Bisnis Hotel, Okupansi Naik

Pendapatan Emiten Properti KOTA Ditopang Bisnis Hotel, Okupansi Naik

Whats New
Mirae Asset Turunkan Proyeksi IHSG dari 8.100 Jadi 7.585

Mirae Asset Turunkan Proyeksi IHSG dari 8.100 Jadi 7.585

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com