Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Bawah Tiket Pesawat Naik, Akhir Era Tiket Murah?

Kompas.com - 31/03/2019, 13:03 WIB
Yoga Sukmana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masih mahalnya harga tiket pesawat belakangan ini bikin dahi mengkerut. Padahal pemerintah sudah berkali-kali mengimbau agar maskapai menurunkan tarifnya.

Teranyar, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan bahkan disebut-sebut gusar dengan maskapai yang belum juga menurunkan tarif tiketnya.

Luhut juga disebut meminta maskapai nasional agar segera menurunkan harga tiket paling lambat awal April 2019. Karena mahalnya harga tiket berdampak kepada sektor pariwisata

Hal itu terungkap setelah notulen rapat koordinasi di Kantor Kemenko Kemaritiman tersebar ke publik.

Rapat itu antara pemerintah dengan maskapai dan asosiasi perhotelan di Kantor Kemenko Kemaritiman beredar ke publik pada Senin (25/3/2019).

BantahAda Tekanan

Sehari setelahnya, pertemuan serupa terjadi pada Selasa (26/3/2019) malam. Hal ini diungkapkan langsung oleh Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara.

Ia mengakui memang ada permintaan untuk menurunkan harga tiket oleh pemerintah, namun hal itu dibantah sebagai bentuk paksaan.

"Namun semuanya diserahkan kepada korporasi, karena memang itu ranah korporasi. Tidak ada sama sekali pemaksaan," ujarnya dalam pesan singkat, Jakarta, Rabu (27/3/2019).

Sementara itu ditemui di Ritz Carlton PP, Jakarta, Kamis (28/3/2019), Luhut tak mau lagi bicara panjang lebar soal penurunan tarif tiket pesawat.

Ia meminta publik untuk menunggu keputusan soal tarif tiket pesawat. Termasuk kabar akan diturunkannya tarif batas atas tiket pesawat.

Penurunan tarif batas atas dinilai bisa menjadi solusi agar maskapai menurunkan harga tiket yang saat ini masih mahal.

"Saya belum tahu, katanya begitu kan. Nanti pemerintah (dianggap) intervensi lagi," ujarnya saat ditanya soal isu tersebut.

Keputusan

Pada Jumat (29/3/2019), Kementerian Perhubungan akhirnya mengambil keputusan. Namun alih-alih menurunkan tarif batas atas tiket pesawat, kebijakan yang diambil justru sebaliknya.

Tarif batas bawah justru dikerek naik dari 30 persen menjadi 35 persen dari batas atas.

Gambaran sederhananya, bila harga tiket Rp 1 juta maka maskapai tidak boleh memasang tarif Rp 350.000 (35 persen) kepada masyarakat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com