Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersandung Skandal, YouTuber Ini Bisa Raup Pendapatan Rp 205 Miliar

Kompas.com - 05/04/2019, 13:09 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber Forbes

JAKARTA, KOMPAS.com - YouTuber Logan Paul pernah mengunggah video yang hampir saja menamatkan kariernya sebagai influencer online. Citra dia jatuh setelah mengunggah video mayat yang ditemukannya di hutan Aokigahara Jepang, lokasi yang terkenal karena bunuh diri.

Imbas dari video itu, YouTube menghapus Paul dari program Google Preferred, yang memengaruhi pendapatan iklannya dan proyek filmnya dibatalkan.

"Saya telah membuat kesalahan besar dan terus menerus dalam penilaian saya, dan saya tidak berharap untuk dimaafkan," kata Paul dalam video permintaan maafnya, yang telah disaksikan 52,8 juta penonton.

Namun alih-alih penghasilannya berkurang, penghasilan Paul justru meningkat dari tahun ke tahun. Dia mendapatkan penghasilan 14,5 juta dollar AS (Rp 205 miliar) sebelum dipotong biaya pajak pada medio 1 Juni 2017 hingga 1 Juni 2018. Angka itu naik 16 persen dari penghasilan tahun sebelumnya sebesar 12,5 juta dollar AS (Rp 176 miliar).

Hal itu cukup bagus bagi pria yang menduduki posisi ke-10 dalam daftar Bintang YouTube berbayar tahunan tertinggi versi majalah Forbes.

Yang mengejutkan, Paul masih mendapatkan sebagian besar penghasilan itu dari iklan YouTube. Itu periode penilaian yaerjadi enam bulan sebelum video kontroversi tersebur diunggah.

Memanfaatkan merek

Meski tetap mengantongi pendapatan yang besar, jumlah penonton video Paul Logan merosot ke 630 juta tampilan dalam lima bulan setelah Januari.

Penghasilan Paul dari sponsor menghilang, yang mengakubatkan penurunan pendaptan bagi Paul. Dia juga dikeluarkan dari film-film seperti YouTube Original Thinning: New World Order dan acara TV, termasuk musim keempat dari serial YouTube Originals Foursome. Tidak ada proyek yang bergaji besar, tetapi mereka membantu meningkatkan profilnya.

Beruntung bagi Paul, ia memiliki saluran langsung ke para penggemarnya dan cara untuk memonetisasi mereka. Merk pribadinya, Maverick, adalah alasan Paul bisa tetap berada di antara bintang YouTube dengan pendapatan tertinggi.

Didirikan pada tahun 2017 dan dinamai Maverick, merk dagang Paul itu diperkirakan bisa menghasilkan 10 juta dollar AS (Rp 141 miliar) dalam setahun. Margin keuntungan lebih besar daripada di ritel tradisional karena Paul hanya menjual secara online dan melalui toko pop-up yang terbatas.

Kini Paul lebih jarang mengunggah videonya, tetapi dia berputar ke pertunjukan lain, yakni tinju. Pada bulan Agustus 2018, ia mengadakan pertarungan yang ditonton secara luas melawan gamer Inggris Ksi (19 juta pelanggan).

"Ini adalah cara untuk mundur dari dunia YouTube, untuk berhenti mengkhawatirkan tentang uang, pandangan [dan] pengaruh, dan memfokuskan upaya saya pada sesuatu yang lain sehingga saya bisa menjadi pria yang berbeda," kata Paul dalam sebuah wawancara dengan sesama YouTuber Casey Neistat.

Pertarungan tinju itu berakhir imbang, dan bintang-bintang internet tersebut merencanakan pertandingan ulang untuk tahun depan.

"Tidak peduli berapa banyak orang yang ingin aku merangkak ke dalam lubang dan mati selamanya, aku tidak akan melakukan itu," kata Paul kepada Neistat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com