Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Sektor Penyumbang Pajak Terbesar RI, Siapa yang Tertinggi?

Kompas.com - 03/08/2019, 14:48 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Realisasi penerimaan pajak baru mencapai Rp 603,34 triliun pada kuartal I-2019, atau tumbuh 3,74 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Meski begitu, pertumbuhan realisasi pajak tersebut mengalami perlambatan sebab pada semester I-2018 penerimaan pajak mampu tumbuh sebesar 13,99 persen.

"Bebarapa jenis pajak utama memang mengalami tekanan," ujar  Pajak Robert Pakpahan di Badung, Jumat (2/8/2019).

Baca juga: Kekurangan Penerimaan Pajak Diprediksi Capai Rp 140 Triliun Tahun Ini

Terdapat 6 sektor yang menjadi penyumbang terbesar penerimaan pajak pada semester I-2019. Keenam sektor itu mengalami kontraksi, ada yang tumbuh positif, namun ada juga yang negatif.

Berikut daftar 6 sektor penyumbang pajak terbesar dari yang terendah hingga tertinggi:


6. Transportasi dan Pergudangan

Ditjen Pajak mencatat, sektor transportasi dan pergudangan menyumbang Rp 24,54 triliun pada semester I-2019.

Realisasi ini tumbuh hingga 23,1 persen, padahal pada periode yang sama tahun lalu, pertumbuhan pajak sektor ini hanya tumbuh 10,7 persen.

Menurut Robert, salah satu pendorong sektor ini yakni melonjaknya penggunaan gudang. Sehingga pembaharuan pajak oleh pengguna gudang meningkat.


5. Pertambangan

Sektor ini menyumbang Rp 33,43 triliun pada semester I-2019. Sayangnya realisasi ini anjlok 14 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tumbuh hingga 80,3 persen.

Faktor utama yang menyebabkan kontraksi penerimaan pajak dari sektor pertambangan yakni penurunan sembarangan di pasar global.

Ilustrasi tambangTOTO SIHONO Ilustrasi tambang


4. Konstruksi dan real estate

Pada semester I-2019, sektor ini menyumbang Rp 36,47 triliun pajak kapada negara, atau tumbuh 3,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Meski begitu, pertumbuhan penerimaan pajak sektor ini mengalami perlambatan. Sebab pada semester I-2019, pertumbuhan penerimaan pajaknya mencapai 11,5 persen.


3. Jasa Keuangan

Di nomor ketiga penyumbang pajak terbesar semester I-2019 ditempati oleh sektor jasa keuangan. Ditjen Pajak mencatat sumbangan Rp 83,56 triliun.

Penerimaan pajak dari sektor ini tumbuh 8,8 persen, lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya tumbuh 4,8 persen.


2. Perdagangan

Sementara itu di tempat kedua ada sektor perdagangan. Sektor ini menyumbang Rp 114,37 triliun pada semester I-2019. Pertumbuhannya hanya 2,5 persen, lebih kecil dari semester I-2018 yang tumbuh 27,6 persen.

Melambatnya pertumbuhanya pihak sekitar ini dipengaruhi oleh pembayaran restitusi yang tumbuh 41,3 persen dan anjloknya PPN impor 6,7 persen.

1. Industri Pengolahan

Sektor ini menjadi sektor penyumbang pajak terbesar pada semester I-2019 sebesar Rp 160,62 triliun. Namun realisasi ini turun 2,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pada semester I-2019, realisasi penerimaan pajak sektor pengolahan mampu tumbuh 13 persen.

Anjloknya penerimaan pajak dari sektor pengolahan disebabkan oleh tingginya restitusi yang tumbuh 30,8 persen dan moderasi aktivitas impor yang menekan PPN hingga minus 6,2 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com