Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Hubungan Film dengan Turunnya Ekonomi Indonesia?

Kompas.com - 07/11/2019, 22:12 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis angka pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2019. Ekonomi tumbuh melambat secara tahunan (yoy) dari 5,17 persen pada kuartal III 2018 menjadi 5,02 persen di kuartal III 2019.

Pertumbuhan yang melambat ini tidak hanya terjadi secara tahunan (yoy). Pertumbuhan juga melambat secara kuartal (qtq) dari 3,09 persen menjadi 3,06 persen. Adapun dari kuartal I 2019 hingga kuartal III 2019 (ctc) ekonomi tumbuh sebesar 5,04 persen.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Sri Soelistyowati mengatakan, pertumbuhan yang melambat itu disebabkan melambatnya pendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Perlambatan Ekonomi Dunia Berimbas ke Pertumbuhan Ekonomi RI

Selain neraca dagang yang masih defisit dan melemahnya ekspor, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dan investasi juga terlihat loyo pada kuartal III 2019.

"Tahun 2019 merupakan penurunan investasi yang paling signifikan sejak tahun 2016," kata Sri Soelistyowati di Jakarta, Kamis (7/11/2019).

Jika dibandingkan dengan kuartal III 2018, investasi turun tajam dari 7 persen ke 4,21 persen. Bahkan lebih rendah dari kuartal II 2019 saat hari kerja lebih pendek karena puasa dan Hari Raya.

Wanita yang kerap disapa Lies ini mengatakan, salah satu pemicu rendahnya investasi adalah rendahnya investasi kekayaan intelektual.

Baca juga: Wamenkeu Sebut Pertumbuhan Ekonomi RI 5,02 Persen Bukan Angka Rendah

Sebagai informasi, investasi kekayaan intelektual seperti film lolos sensor di bioskop merupakan salah satu komponen yang bisa masuk ke dalam pertumbuhan PMTB.

Bila film lulus sensor mengalami pertumbuhan negatif hingga 45 persen, maka pertumbuhan PMTB pun akan menurun.

"Produk kekayaan intelektual menurun, film lulus sensor mengalami pertumbuhan negatif, turun 45 persen," ucap Lies.

Di sisi lain, pertumbuhan film dalam software (perangkat lunak) seperti Viu, Netflix, Iflix, dan sejenisnya meningkat.

"Film yang konsep masuk PMTB yang lolos sensor menurun. Yang enggak lolos sensor meningkat. Ini salah satu yang membuat rendahnya investasi," pungkas dia.

Baca juga: Chatib Basri Beberkan Kunci Ekonomi RI Tetap Tumbuh di Atas 5 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com