Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalahkan Vietnam, Apa Saja Jurus Bahlil Lahadalia?

Kompas.com - 19/11/2019, 11:52 WIB
Erlangga Djumena

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia diberikan target oleh Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan investasi yang berkualitas dan kemudahan berusaha di Indonesia. Sehingga pada akhirnya bisa mengalahkan Vietnam.

Dalam acara Executive Dinner dengan para redaktur pelaksana media, Senin (18/11/2019) malam, Bahlil mengungkapkan setidaknya ada 4 upaya untuk meningkatkan pertumbuhan investasi yang berkualitas.

Bahlil bercerita bahwa dirinya mendapatkan tugas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bisa merealisasikan komitmen investasi yang sudah masuk ke BKPM.

"Salah satu perintah Presiden adalah investasi yang bermuara pada lapangan kerja," kata mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) itu, di Jakarta.

Baca juga: Erick Thohir Bocorkan Alasan Jokowi Pilih Bahlil Jadi Kepala BKPM

Untuk mewujudkan hal itu, Bahlil mengaku terus masuk bekerja untuk membedah semua persoalan BKPM.

"Sudah 3 minggu saya di BKPM hampir tiap Sabtu Minggu masuk. Jadi enggak ada libur-libur, untuk membedah apa persoalannya," sebut dia.

Nah langkah apa yang dilakukan Bahlil untuk merealisasikan permintaan Presiden Jokowi?

Awalnya menurut Bahli, dirinya memahami bahwa BKPM itu tugas utamanya adalah untuk melakukan promosi dan kemudian meningkatkan kemudahan usaha.

Baca juga: Kalahkan Investasi Vietnam Jadi Tugas Terberat Kepala BKPM

Untuk bisa meningkatkan investasi, Bahlil menyebut pihaknya mengubah pola tersebut. "Yang pertama, KPI (key performance indicator) yang kita bentuk adalah membangun kemudahan usaha dulu," ucapnya.

Dia mencontohkan Vietnam yang menggelar karpet merah bagi para investor sehingga menjadi tujuan investasi. "Datang dijemput, setiap masalah diselesaikan, tanah diberi gratis. Kalau semua ini diberikan, pasti investor mau, tidak hanya China, saya juga mau. Dan itu yang diinginkan inevstor," katanya.

Sementara di Indonesia seperti berbanding terbalik. Untuk lahan saja Bahlil menyebut kofliknya mencapai Rp 223 triliun dari total komitmen investasi senila Rp 708 triliun. Belum lagi masalah izin yang tumpang tindih, ego sektoral, dll.

"Maka saya ubah, setelah kemudahan usaha concern saya adalah realisasi investasi," ucapnya.

"Dalam pandangan saya dan tim, kalau mampu merealisasikan investasi existing sebesar Rp 708 triliun tersebut pada satu tahun pertama, otomatis pertumbuhan ekonomi kita akan naik," tambah dia.

Baca juga: Bahlil Lahadalia, Sopir Angkot yang Kini Mengurus Investasi

Menurut dia, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5 ke 6 persen, rumusnya cuma satu, yakni realisasi investasi mencapai Rp 1.000 triliun.

Adapun langkah ketiga yang ditempuh Bahlil, adalah adanya kewajiban bagi investor asing maupun dalam negeri yang berinvestasi di daerah untuk menggandeng pengusaha nasional di daerah yang memenuhi syarat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com