Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milenial, Niat Pensiun Dini Tampaknya Harus Mundur akibat Corona

Kompas.com - 27/03/2020, 11:31 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Masyarakat dunia mulai merasakan dampak dari pandemi virus corona, termasuk industri, karyawan yang bekerja dari rumah, hingga karyawan yang kehilangan pekerjaan.

Pandemi virus corona bahkan bisa membuat seseorang sulit pensiun dini, atau yang lebih dikenal dengan metode FIRE (Financial Independence, Retire Early).

Konsep ini biasanya menganut penghematan penghasilan pada usia 20-30 tahun agar bisa pensiun dini pada usia 30-40 tahun.

Baca juga: Agar Pensiun Dini Bisa Kaya, Hindari Pengeluaran untuk 7 Sektor Ini

"Saya pikir ide untuk pensiun dini akan hilang karena (virus) ini. Pensiun dini tidak akan semudah itu, bahkan untuk orang-orang yang telah menabung," kata pendiri Millenial Money dan penulis buku Financial Freedom, Grant Sabatier seperti dikutip dari CNBC, Jumat (27/3/2020).

Sabatier sendiri mulai mempersiapkan finansialnya untuk pensiun dini pada 2010, jauh sebelum pensiun dini terkenal. Dia menabung lebih dari 80 persen dari pendapatannya.

Tak hanya dari pekerjaan formal, Sabatier mencari pekerjaan sampingan.

Baginya, pensiun dini artinya memiliki banyak kebebasan dan memiliki banyak pilihan.

Seiring berjalannya waktu, konsep pensiun dini sudah mulai tak lagi populer di kalangan milenial.

Baca juga: Ini 6 Cara Dapatkan Keuntungan dari Dana Pensiun

Bahkan dampak dari virus corona bisa benar-benar menghilangkan konsep ini secara keseluruhan, termasuk karena seseorang harus menunda niat pensiun dininya.

Namun jika Anda memang berniat pensiun dini, cobalah gunakan waktu yang Anda miliki untuk merenungkan hal itu saat virus corona melanda. Pikirkan apa alasan Anda harus pensiun dini.

"Saat ini ketika kita semua dikarantina dan memiliki banyak waktu untuk berpikir, pikirkan mengapa Anda benar-benar ingin pensiun dini. Apakah Anda masih menginginkan hal itu di tengah meningkatnya ketidakpastian di zaman kita?" ujarnya.

“Saya sering melihat orang-orang yang ingin pensiun dini karena mengejar sesuatu yang lain. Padahal banyak terjadi, apa yang mereka inginkan ternyata sudah mereka miliki. Atau bahkan mereka sudah dekat dengan apa yang mereka inginkan," lanjut Sabatier.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com