Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digital Banking Marak, Bagaimana Nasib Kantor Cabang dan Karyawannya?

Kompas.com - 06/07/2020, 19:34 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam pengembangan bisnis perbankan, hampir tidak mustahil untuk tidak melakukan ekspansi dari sisi layanan digital.

Apalagi, persaingan saat ini tidak hanya antar bank melainkan dengan industri teknologi finansial yang semakin pesat perkembangannya.

Direktur Teknologi Informasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rico Usthavia Frans menjelaskan berdasarkan data saat ini 95 persen transaksi nasabah perbankan sudah dilakukan melalui layanan digital yang didominasi oleh mesin ATM serta internet dan mobile banking.

Baca juga: Terjadi Disrupsi, Begini Cara Bank Mandiri Hadapi Digital Banking?

"Saat ini di Mandiri ada 18.000 ATM, sedangkan nasabah internet dan mobile banking ada 4-5 juta orang, sistem ini harus selalu dijaga dan optimal," katanya dalam Webinar, Jumat (3/7/2020) lalu.

Ke depan, perseroan pun akan senantiasa melakukan inovasi digital dengan mobile banking (Mandiri Online) sebagai ujung tombaknya.

Namun di sisi lain, hal tersebut menyisakan tantangan tersendiri bagi industri perbankan. Sebab, perbankan merupakan salah satu industri dengan peraturan yang paling ketat.

Walhasil, saat ini menurut Rico pihak perbankan pun terus melakukan negosiasi dengan pihak regulator agar mempermudah ekspansi digital.

"Di OJK (Otoritas Jasa Keuangan) ada yang peraturan mengenai perbankan digital, ini perlu dinegosiasi agar implementasi digital banking lebih cepat. Termasuk dari sisi perizinan," singkatnya.

Baca juga: Masa Depan Perbankan Menuju Digital Banking

Tantangan lain yang tengah dihadapi perbankan adalah dari sisi sumber daya manusia (SDM), Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Vera Eve Lim berpendapat era digital memang mengharuskan seluruh karyawan bank untuk lebih cepat beradaptasi.

Tetapi, menurut Dia dengan digitalisasi bukan berarti pegawai akan kehilangan pekerjaan.

"Justru bukan kehilangan pekerjaan, ini adalah peluang baru karena harus upgrade skill," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com