Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Penggabungan BUMN Penerbangan dan Pariwisata Dinilai Akan Merugikan Maskapai

Kompas.com - 07/08/2020, 20:00 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo berencana menggabungkan BUMN penerbangan dan BUMN pariwisata. Rencana tersebut sempat dibahas dalam gelaran rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta.

Pengamat penerbangan AIAC, Arista Atmadjati menilai, rencana tersebut justru akan merugikan maskapai pelat merah, dalam hal ini Garuda Indonesia beserta anak usahanya, Citilink.

Menurutnya, pelaku usaha pariwisata kerap kali meminta kepada maskapai untuk membuka rute penerbangan internasional yang tidak mengungtungkan.

Baca juga: Pemerintah Targetkan Bisa Vaksinasi Covid-19 ke 40 Juta Penduduk di Awal 2021

Pasalnya, rute internasional saat ini sudah dilayani oleh banyak maskapai internasional, dengan harga tiket yang relatif murah.

"Dulu (industri pariwisata) mengusulkan buka Moscow - Bali, buka Amerika, saya inget itu buka Spanyol. Itu kan bagi maskapai dari Indonesia itu berat," katanya, kepada Kompas.com, Jumat (7/8/2020).

Berbeda dengan maskapai internasional seperti Fly Emirates, Qatar Airways, ataupun Etihad, maskapai dalam negeri disebut tidak didukung secara maksimal oleh pemerintah dalam operasional penerbangan mancanegara.

Baca juga: Tangkal Kampanye Negatif Sawit, Pemerintah Akan Bentuk Tim Khusus

Maskapai dalam negeri, tambah Arista, akan kesulitan untuk bersaing dengan maskapai internasional, dengan biaya operasional yang masih mahal.

"Pemerintah enggak pernah ngasih insentif yang siginifikan. Misal avtur masih kena pajak, spare part tetap kena pajak barang mewah," ujarnya.

Oleh karenanya, Arista menyarankan kepada pemerintah untuk memisahkan holding BUMN penerbangan dengan holding BUMN pariwisata.

"Kemauan pariwisata dan kemauan airlines enggak pernah nyambung," ucap Arista.

Baca juga: Jokowi Pertanyakan RI Punya 30 Bandara Internasional, Ini Respons Kemenhub

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com