Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Merger Gojek-Grab, Ini Respons Gabungan Pengemudi Ojek Online

Kompas.com - 04/12/2020, 12:08 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana merger perusahaan transportasi berbasis aplikasi yakni Grab dan Gojek tengah mencuat. Hal ini pun mengundang pendapat kontra dari perwakilan pengemudi ojek online yang menjadi mitra perusahaan tersebut.

Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia Igun Wicaksono mengaku, pihaknya tidak setuju dengan wacana merger antara Grab dan Gojek karena akan berdampak pada nasib para pengemudi ojek online dari kedua perusahaan tersebut.

Dalam hal ini, apabila terjadi pemutusan hubungan mitra ketika merger sudah terealisasi, maka pengemudi tidak memiliki kesempatan lagi untuk bisa menjadi pengemudi di salah perusahaan tersebut.

Baca juga: Telkomsel Suntik Gojek Rp 2,1 Triliun, Apa Keuntungannya?

Garda pesimistis merger antara Grab dan Gojek akan menyelesaikan masalah-masalah pengemudi.

Pihak Garda justru sangat khawatir dominasi perusahaan hasil merger ini makin menyulitkan para pengemudi yang oleh mereka disebut sebagai mitra, namun dalam praktiknya jauh dari perilaku kemitraan.

“Karena lebih banyak aturan sepihak dari perusahaan tanpa mitra pengemudi bisa melakukan pembelaan apabila terjadi pelanggaran kemitraan,” ungkap Igun kepada Kontan, Kamis (3/12/2020).

Menurut dia Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) harus turun tangan terlibat dalam memberikan rekomendasi terhadap rencana merger antara Grab dan Gojek, apakah dapat dilakukan atau justru tidak lantaran menyalahi aturan.

Baca juga: Membandingkan Tarif Maxim Vs Gojek & Grab di Solo, Siapa Termurah?

Hal ini dinilai penting karena aksi korporasi tersebut menyangkut strategi bisnis transportasi massal berbasis digital dengan rasa kendaraan pribadi (ride hailing), hubungan kemitraan antara perusahaan dan pengemudi, serta ada-tidaknya hambatan bagi pelaku usaha baru untuk masuk dan bertahan di industri tersebut.

Sebelumnya, pada Rabu (2/12/2020), Bloomberg memberitakan bahwa Grab Holdings Inc. dan Gojek dikabarkan telah membuat kemajuan substansial dalam mencapai kesepakatan untuk menggabungkan bisnis antar keduanya.

Dikutip Bloomberg, sumber yang tidak bisa disebutkan namanya menyebut, Grab dan Gojek telah mempersempit perbedaan pendapatnya meski negosiasi yang menjadi bagian dari perjanjian masih perlu dilakukan.

Detail akhir merger pun sedang dibahas di antara para pemimpin senior di tiap perusahaan dengan partisipasi Masayoshi Son dari Softbank Group Corp selaku investor utama Grab. (Dimas Andi)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Begini respon gabungan pengemudi ojek online soal wacana merger Grab dan Gojek

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com