Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berencana Tarik Dana dari Bank Syariah Indonesia, PP Muhammadiyah Tunggu RUPS

Kompas.com - 28/12/2020, 15:32 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah sudah berencana menarik seluruh dana umat yang tersimpan di tiga bank syariah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tengah melangsungkan proses merger (penggabungan).

Ketua Bidang Ekonomi PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan, meski sudah ada rencana, realisasi penarikan dana akan dikaji lebih lanjut terlebih dahulu.

Pengambilan sikap selanjutnya akan dilakukan usai tanggal 1 Februari 2021, ketika bank hasil merger, yakni Bank Syariah Indonesia (BSI) resmi beroperasi.

Baca juga: Fakta Seputar Kabar Rencana Muhammadiyah Dirikan Bank Syariah

"Intinya Muhammadiyah akan diam dulu dan sembari itu Muhammadiyah harus melakukan pengkajian-pengkajian terlebih dahulu terhadap hasil RUPS-nya (Rapat Umum Pemegang Saham)," kata Anwar saat dihubungi Kompas.com Senin (28/12/2020).

Namun, Anwar enggan menjawab lebih jauh mengenai pertimbangan Muhammadiyah jika hasil RUPS tidak sesuai harapan.

Sebelumnya, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan, Muhammadiyah meminta BSI memiliki kebijakan imperatif yang lebih besar kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Muhammadiyah ingin pembiayaan bank minimal 60 persen harus ke UMKM.

"No comment lagi," tuturnya singkat.

Baca juga: Bank Syariah Indonesia Pastikan Punya Landasan Sama dengan Muhammadiyah

Sebagai informasi, Haedar dalam keterangan resminya sempat mengatakan siap menarik dana secara bertahap dari BSI.

Mereka pun siap menerbitkan Petunjuk Teknis (Juknis) tentang dana amal usaha dan persyarikatan yang disimpan di BSI.

Juknis nantinya akan diterapkan oleh seluruh pimpinan aman usaha Muhammadiyah di Indonesia.

Semua cabang pun wajib mengikuti intruksi pusat tersebut.

Penarikan dana terjadi karena sistem ekonomi Indonesia belum mampu mewujudkan keadilan sosial yang merata dan terciptanya kemakmuran bagi sebesar-besarnya hajat hidup rakyat sebagaimana cita-cita dari sila kelima Pancasila dan pasal 33 UUD 1945.

Baca juga: Punya RS Hingga Kampus, Berapa Total Aset Tanah Milik Muhammadiyah?

"Muhammadiyah memahami bahwa penggabungan tiga bank syariah itu merupakan kebijakan dan kewenangn penuh pemerintahan yang sudah dikaji mendalam. Sehingga organisasi ini menginginkan agar pengelolaan dan manajemen BSI benar-benar dikontrol dengan seksama, transparan, dan akunta sejalan dengan perundang-undangan," kata Haedar dalam keterangan resminya.

"Tidak boleh ada pihak manapun yang menyalahgunakan dan memanfaatkan perbankan Indonesia untuk kepentingan yang bertentangan dengan asas, fungsi, dan tujuannya," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com