Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPPU Bakal Periksa Beberapa Orang Terkait Kasus Dugaan Monopoli Ekspor Benih Lobster

Kompas.com - 22/01/2021, 19:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terus memperdalam penyelidikan kasus dugaan monopoli ekspor benih lobster atau benur.

Wakil Ketua KPPU Guntur Saragih mengatakan, pihaknya akan memanggil dan memeriksa terlapor yang kini ditahan oleh Komisi Pemberantas Korupsi (KPK). Sebab pengusaha yang terlibat telah di tahan di lembaga anti rasuah itu.

“Ada beberapa terlapor yang ditahan KPK, dan kami berharap pemeriksaan terhadap terlapor yang ada di KPK ini bisa segera dilaksanakan,” ujar Guntur dalam konferensi pers virtual, Jumat (22/1/2021).

Ia mengatakan, KPPU memang bekerja sama dengan KPK dalam penanganan kasus ekspor benih lobster. Sebab, kedua lembaga tersebut sudah memiliki perjanjian kerja sama atau nota kesepahaman (MoU) dalam penanganan perkara.

Baca juga: KKP Sebut Kapal Bercantrang Sudah Mencapai 6.800 Unit

Namun Guntur memastikan, untuk pemanggilan dan pemeriksaan tersangka yang di tahan tersebut, bakal menyesuaikan dengan ketentuan yang dimiliki KPK. KPPU juga terus menambah barang bukti terkait kasus monopoli ekspor benih lobster.

“Tentunya ini dengan menyesuaikan aturan yang berlaku di KPK karena orang yang di tahan sudah domain KPK. Kita terus menjalin komunikasi dengan KPK,” kata dia.

Sebelumnya, KPPU telah menaikan kasus monopoli ekspor benih lobster dari penelitian ke tahap penyelidikan. Hal itu karena sudah adanya kecukupan alat bukti dari proses penelitian untuk menentukan pelaku terlapor dan dugaan pelanggarannya.

KPPU memang telah mengendus adanya praktik persaingan usaha tidak sehat (monopoli) dalam ekspor benih lobster dan memulai penelitian sejak 10 November 2020.

Ekspor benih lobster diketahui hanya bisa dilakukan dari satu titik saja, yakni di Bandara Soekano-Hatta oleh satu perusahaan jasa kargo PT Aero Citra Kargo (PT ACK).

Kasus ini pun turut melibatkan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang kini telah ditahan oleh KPK.

Baca juga: Ini Potensi Kerugian Negara Akibat Gempa di Sulbar dan Banjir Kalsel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Whats New
Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com