Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melantai Pagi Ini, Saham UNIQ Melesat 34,7 Persen di Sesi I

Kompas.com - 08/03/2021, 12:54 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ) pagi ini melakukan pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/3/2021).

Namun, pada penutupan perdagangan sesi I, harga saham UNIQ langsung melesat 34,7 persen.

Melansir RTI, saham UNIQ awalnya ditawarkan dengan harga Rp 118 per saham pagi ini.

Baca juga: GOS Catering Berencana IPO, Begini Persiapannya

Hingga penutupan sesi I, harga saham bertahan di level Rp 159 per saham atau naik 41 poin.

Kenaikan harga saham UNIQ sekaligus menempatkan saham tersebut pada posisi auto reject atas (ARA).

PT Ulima Nitra merupakan perusahaan asal Sumatera Selatan yang bergerak di bidang jasa pertambangan dan jasa sewa menyewa peralatan pertambangan sejak tahun 1992.

Hari ini perseroan melepas 300 juta saham baru atau setara dengan 9,56 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.

Dengan harga saham perdana Rp 118 per saham, persoroan menargetkan keseluruhan dana IPO yang terkumpul sebesar Rp 35,4 miliar.

Baca juga: BEI: Akan Ada 2 StartUp yang Siap IPO Tahun Ini

Perseroan juga menerbitkan saham baru dalam rangka pelaksanaan konversi perjanjian utang dengan opsi konversi senilai Rp 40 miliar setara dengan 10,8 persen dari seluruh total modal disetor penuh setelah IPO dan konversi Utang Konversi.

Dengan demikian, total peningkatan modal yang terkumpul adalah sebesar Rp 74,5 miliar.

Direktur Bisnis Perseroan, Ulung Wijaya mengatakan, dengan IPO, seluruh dana segar yang diperoleh selanjutnya akan digunakan selurunya untuk mendanai kebutuhan modal kerja Perseroan, seperti membiayai kebutuhan bahan bakar (oil and fuel), biaya perawatan (service ringan), spare parts, dan lain-lain.

“Modal kerja juga mencakup kegiatan operasional perusahaan seperti biaya mess, makan karyawan dan perjalanan dinas, dan kebutuhan operasional lainnya, mengingat bisnis Perseroan yang terbilang human capital intensive,” ungkap Ulung dalam siaran pers, Senin (8/3/2021).

Baca juga: Pengamat: IPO Anak Usaha Pertamina di Bidang Energi Terbarukan Prospektif

UNIQ pagi ini dicatatkan dalam papan utama dan masuk dalam Daftar Efek Syariah yang dikeluarkan oleh OJK.

Selain kegiatan usahanya yang tidak melanggar ketentuan-ketentuan dalam kriteria efek Syariah, pengelolaan risiko yang kuat dari manajemen Perseroan tercemin dari rasio utang yang rendah.

Per 30 November 2020 (un-audited), rasio hutang terhadap modal (debt to equity ratio) Perseroan tercatat sebesar 0,98 kali.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com