Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Gabah Petani Anjlok di 85 Kabupaten

Kompas.com - 25/03/2021, 21:32 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat, sebanyak 459 kecamatan yang tersebar di 85 kabupaten mengalami kondisi harga gabah yang anjlok.

Harga gabah di daerah-daerah tersebut berada di bawah harga pokok penjualan (HPP) yang sebesar Rp 4.200 per kilogram, seperti diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 24 Tahun 2020.

"Dikonfirmasi dengan data-data di lapangan, memang harga gabah sudah turun menjadi di bawah HPP. Harga jatuh terjadi di 85 kabupaten, itu gambaran singkat perberasan," ujar Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi dalam webinar PDIP, Kamis (25/3/2021).

Baca juga: Buwas: Belum Apa-apa Kok Malah Mau Impor Beras

Ia mengatakan, penurunan ini umumnya terjadi pada kabupaten yang berada di Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta (DIY), Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Adapun Kabupaten Karawang tercatat menjadi daerah dengan penurunan harga gabah paling rendah yakni mencapai Rp 3.000 per kilogram.

Menurut Suwandi, memasuki panen raya memang harga gabah trennya menurun karena pasokan menjadi melimpah. Terlebih pada tahun ini diproyeksi panen akan lebih tinggi dari tahun lalu.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) potensi panen pada Maret 2020 seluas 1,63 juta hektar dan April mencapai 1,67 juta hektar.

"Kami pantau dengan petugas lapangan, dilaporkan secara online ke Jakarta, betul bahwa harga gabah itu sudah turun di beberapa kabupaten," kata dia.

Baca juga: Ada Potensi Malaadministrasi, Ombudsman Tegas Minta Impor Beras Ditunda

Dia mengatakan, dalam menangani anjloknya harga gabah, Kementan dan Bulog membentuk tim untuk melakukan penyerapan gabah di sejumlah wilayah.

Seperti di Banten sebanyak 35.000 ton gabah, DIY 74.775 ton, Jambi 8.000 ton, Lampung 25.000 ton, Sragen 17.580 ton, Karanganyar 15.000 ton, Boyolali 24.092 ton, Grobogan 24.000 ton, dan Nganjuk 26.592 ton.

Lalu dilakukan pula penyerapan gabah di Maros sebanyak 2.000 ton, Terisi Indramayu 750 ton, Rembang 14.000 ton, Pati 16.000 ton, Barru 500 ton, Brebes 11.000 ton, serta Tegal 11.000 ton.

"Di samping fokus pada produksi, kami hadir menangani ini, bagaimana supaya petani kita di tolong jangan sampai harga jatuh di bawah HPP," kata Suwandi.

Baca juga: Ombudsman Sebut Harga Gabah Turun Bukan karena Isu Impor Beras

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com