Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Berkat Embung, Stok Pangan di Desa Pandulangan, Hulu Sungai Aman dan Terjaga Selama Lebaran

Kompas.com - 18/05/2021, 19:54 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, embung merupakan salah satu program yang terus dikerjakan Kementerian Pertanian (Kementan) karena menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas pertanian.

Dia menyebut, embung akan menjaga kualitas pertanian karena mampu membuat lahan terjaga dalam segala situasi dan kondisi.

"Pertanian itu tak boleh terganggu oleh apa pun. Pasokan stok pangan masyarakat tak boleh terganggu," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (18/5/2021).

Menurutnya, salah satu problematika pertanian adalah pengairan baik di musim hujan maupun musim kemarau.

Baca juga: Bantu Peternak Layer di Blitar dan Kendal, Kementan Fasilitasi Biaya Distribusi Jagung

Untuk mengatasi masalah itu, Kementan melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) tengah memprioritaskan pembangunan dan rehabilitasi embung sebagai sarana pengairan pertanian di beberapa wilayah.

Salah satu program yang diusung dilaksanakan di Desa Pandulangan, Kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Di desa itu, embung dibangun dengan dimensi panjang 15 meter (m), lebar 15 m dan kedalaman 2,35 m. Embung ini pun berkontribusi bagi pengaturan pengairan lahan persawahan milik petani.

Melalui ketersediaan air yang cukup, produktivitas pertanian dapat terjaga dengan baik. Hal itu berpengaruh pada penyediaan stok pangan masyarakat yang tetap terjaga dengan baik.

Hasilnya terlihat pada momen Idul Fitri 1442 Hijriah di mana sebelum dan sesudah Lebaran stok pangan tetap stabil.

Baca juga: Realisasikan Janji Presiden Jokowi, Kementan Salurkan Bantuan Hand Tractor ke Sumba Tengah

“Melalui embung, pasokan air ke areal persawahan petani akan diatur dengan baik. Debitnya bisa dipasok sesuai keperluan,” jelas SYL.

Dia menjelaskan, ketika musim kemarau tiba, petani tak perlu khawatir karena embung akan memasok air, sehingga produktivitas pertanian tetap terjaga.

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) PSP Kementan Sarwo Edhy menambahkan, embung merupakan salah satu bentuk water management atau pengelolaan air.

"Melalui embung nantinya pengelolaan air, baik air hujan maupun air tanah akan dikelola dengan baik sesuai kebutuhan,” terangnya.

Dalam pengaturan tersebut, baik air hujan maupun air tanah nantinya akan memasok kebutuhan pertanian di sekitar. Air yang tertampung dalam embung inilah yang bisa dimanfaatkan petani saat kemarau.

Baca juga: Ajak Petani di Agam Manfaatkan KUR, Mentan: Kini Petani Tak Perlu Risau

“Embung juga akan mengatur pengairan pertanian agar tahan di segala kondisi, baik saat musim hujan maupun musim kemarau," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com