Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Jiwasraya, Erick Thohir: Kami Ini Bukan Pihak yang Merampok

Kompas.com - 02/06/2021, 18:33 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, restrukturisasi polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero) atau Jiwasraya telah rampung.

Sebanyak 98 persen nabasah pun telah menyetujui proses restrukturisasi yang ditawarkan pemerintah.

Erick pun memastikan, restrukturisasi ini merupakan upaya Kementerian BUMN untuk menyelesaikan persoalan di Jiwasraya. Lantaran, persoalan di perusahaan asuransi jiwa pelat merah itu sudah berlangsung lama.

"Di sini kami Kementerian BUMN, direksi dan komisaris Jiwasraya, kami berbuat yang terbaik, mencari solusi, yang ini sebenarnya sudah menjadi problem jauh sebelum kami memimpin," ungkapnya dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (2/6/2021).

Baca juga: Sinovac dan Sinopharm Kantongi Izin WHO, Erick Thohir: Vaksin Impor Kita Bukan Kaleng-kaleng

Menurut Erick, proses restrukturisasi polis dilakukan dengan transparan. Selain itu, langkah penyelamatan Jiwasraya juga telah mendapatkan dukungan dari semua kementerian maupun dukungan politis dari DPR.

Dia menegaskan, bahwa pejabat masa kini bukanlah bagian dari pihak yang melakukan penyelewangan di Jiwasraya, melainkan yang berupaya untuk menyelesaikan permasalahannya.

"Mohon yang kami lakukan apresiasi dan transparan, kami bukan bagian dari yang korupsi. Justru kami memperbaiki penipuan ini dan kami tidak membiarkan adanya yang namanya perampokan," kata dia.

Tak berhenti di Jiwasraya, ia memastikan, Kementerian BUMN juga akan menyelamatkan polis nasabah PT Asabri (Persero). Erick bilang, Kementerian BUMN akan membersihkan perusahaan pelat merah dari oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Jadi konteksnya harus tepat. Kami ini bukan bagian yang merampok. Kami bagian yang ingin membersihkan dan menyetop perampokan dari pensiunan-pensiunan," ungkapnya.

Adapun penawaran restrukturisasi Jiwasraya telah rampung akhir Mei 2021 lalu. Secara rinci, sebanyak 2.088 polis korporasi telah diresktrukturisasi atau 98 persen dari total 2.127 polis korporasi.

Baca juga: Erick Thohir Soal Abdee Slank: Masa Musisi Indonesia Enggak Boleh Naik Kelas?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com