Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Perdagangan Menguat, Rupiah Merosot

Kompas.com - 01/07/2021, 10:22 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengawali perdagangan saham bulan Juli, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak ke arah zona hijau.

Berdasarkan data RTI, Kamis (1/7/2021), pukul 9.38 WIB, IHSG menguat 0,68 persen atau 40,6 poin ke 6.026,16.

Terdapat 251 saham menguat, 175 melemah, dan 150 saham tidak mengalami perubahan. Nilai transaksi perdagangan yang diraup pagi ini sebesar Rp 2,54 triliun dari 4,40 miliar lembar saham yang diperjualbelikan.

Baca juga: Jangan Langsung Baper, Begini Tips Investasi Saham saat Harganya Rontok

Hari ini, investor asing melakukan aksi beli di seluruh pasar yang mencapai Rp 93,74 miliar.

Namun sejumlah analis memperkirakan IHSG awal Juli ini bakal melemah. Penyebab melemahnya pergerakan tersebut menurut Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper, tak lain dari lonjakan kasus Covid-19 serta akan diberlakukannya pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) lebih ketat lagi dalam waktu dekat ini.

"Pergerakan masih akan dibayangi kekhawatiran dimana kasus harian Covid-19 di dalam negeri kembali naik signifikan. Pemerintah telah merencanakan pengetatan PPKM Mikro yang diyakini akan memperlambat pemulihan ekonomi," ujarnya dalam proyeksi tersebut.

Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya justru optimis IHSG hari ini akan berada di teritori positif.

Ia menjelaskan, perjalanan kenaikan IHSG terlihat masih bersifat teknikal rebound, kenaikan masih mungkin dapat terjadi mengingat IHSG terlihat cukup kuat menjaga support level terdekatnya.

Baca juga: Simak Tips Investasi Saham untuk Investor Pemula

"Jelang rilis data perekonomian tingkat inflasi pada hari ini, disinyalir masih berada dalam kondisi terkendali juga turut memberikan sentimen positif terhadap pergerakan IHSG. Hari ini, IHSG berpotensi bergerak pada zona hijau," ujarnya.

Sedangkan di pasar spot, posisi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) melemah. Berdasarkan data Bloomberg, kurs rupiah berada di posisi Rp 14.535 per dollar AS atau turun 35 poin (0,24 persen) dari posisi Rabu (30/6/2021) kemarin, di Rp 14.500 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com