Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Sebut Potensi Kerugian akibat Banjir Rob Lebih dari Rp 1.000 Triliun

Kompas.com - 29/07/2021, 14:22 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, perubahan iklim global berdampak pada lingkungan di Indonesia. Ia bilang, dalam 20 tahun terakhir sejumlah daerah pesisir Indonesia mengalami fenomena banjir rob.

Dia mengungkapkan, sekitar 112 kabupaten dan kota di pesisir pantai Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, hingga Papua mengalami banjir rob. Potensi kerugian akibat banjir rob tersebut diperkirakan mencapai lebih dari Rp 1.000 triliun.

"Dampak iklim global di Indonesia dalam kurun waktu 20 tahun terakhir khususnya wilayah pesisir mengalami fenomena berupa banjir rob. Potensi kerugian akibat banjir rob ditaksir melebihi Rp 1.000 triliun," ujar Luhut dalam Rakorbangnas BMKG 2021 yang ditayangan secara virtual, Kamis (29/7/2021).

Baca juga: Daftar Tempat di Jakarta yang Pengunjungnya Wajib Tunjukan Sertifikat Vaksin Covid-19

Luhut menjelaskan, dana besar dibutuhkan untuk mitigasi dan pembenahan dampak banjir rob, mulai dari pembuatan tanggul, peninggian infrastruktur, pembuatan bangunan pesisir, hingga biaya relokasi.

Ia mengatakan, untuk pembuatan tanggul di Jakarta saja dibutuhkan dana mencapai Rp 200 triliun. Oleh karena itu, dibutuhkan dana yang besar untuk penanganan banjir rob di sejumlah daerah pesisir Indonesia.

Lebih lanjut Luhut mengatakan, fenomena banjir rob yang terjadi diperparah dengan munculnya fenomena penurunan permukaan daratan yang sebagian besar terjadi di pesisir utara Jawa, Jakarta, Pekalongan, Semarang, hingga Demak.

"Selain itu banyak lagi fenomena lainnya, karena perubahan iklim yang cukup drastis menyebabkan kenaikan permukaan air laut, gempa bumi, dan tsunami yang terjadi pada laut dan pulau di Indonesia yang sangat rentan karena kondisi geografisnya," kata Luhut.

Baca juga: Luhut Minta Lab PCR Tersedia hingga Kabupaten/Kota

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com