Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Jaga Pasokan Air, Petani Bali Manfaatkan Program RJIT Kementan

Kompas.com - 23/08/2021, 18:34 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menekankan pentingnya manajemen air guna mendukung produktivitas petani.

Menurutnya, aktivitas pertanian menyaratkan pasokan air yang selalu tersedia. Oleh karenanya, dia menilai manajemen air menjadi sangat penting untuk selalu diperhatikan.

"Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki sejumlah kegiatan guna mendukung manajemen air, salah satunya program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT)," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (23/8/2021).

Menimbang manfaat tersebut, petani organik di Bali juga mulai memanfaatkan program RJIT Kementan agar pasokan air air bagi tanaman dan lahan pertanian terjamin.

Direktur Irigasi Pertanian Rahmanto pun berharap, masyarakat dapat memanfaatkan program RJIT dengan baik.

Baca juga: Berkat RJIT Kementan, Produktivitas Petani di Sukabumi Meningkat Pesat

Tak hanya untuk tanaman pangan, RJIT ini juga bisa dimanfaatkan untuk sektor perkebunan, peternakan, dan kebutuhan masyarakat lainnya.

Program RJIT bisa pula meningkatkan luas areal tanam dan indeks pertanaman, termasuk meningkatkan partisipasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), baik itu kelompok tani (poktan) atau gabungan poktan dalam pengelolaan jaringan irigasi.

“Kami akan terus memprogramkan RJIT ini karena merupakan kebutuhan mendasar bagi petani dalam berproduksi dan meningkatkan produktivitasnya," katanya.

Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menambahkan, pengelolaan air irigasi harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir.

Baca juga: Lewat RJIT, Dirjen PSP Berupaya Tingkatkan Indeks Pertanaman dan Partisipasi Poktan

Sebab, lanjutnya, tak berfungsinya atau rusaknya salah satu bangunan irigasi akan mempengaruhi kinerja sistem irigasi.

“Akibatnya, efisiensi dan efektivitas irigasi akan berkurang. Dengan begitu, produktivitas juga akan terganggu. Di sinilah pentingnya water management,” ucap Ali.

Lewat RJIT, Ali menyebutkan, Direktorat Jenderal (Ditjen) PSP Kementan ingin meningkatkan kondisi infrastruktur jaringan, sehingga mampu meningkatkan fungsi layanan irigasi.

“Perlu ditata airnya, misalnya di mana sekundernya, di mana primernya, di mana tersiernya, di mana kuarternya, di mana irigasi cacing yang ada sehingga bisa tiga kali (panen),” jelasnya.

Baca juga: Tambah Pendapatan Petani, RJIT Diklaim sebagai Kegiatan Padat Karya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com