Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tips Melayani COD bagi UKM supaya Aman dan Tidak Ribet

Kompas.com - 02/09/2021, 12:21 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski pilihan pembayaran belanja online sudah lebih beragam dan banyak opsi secara digital, selalu ada pembeli yang lebih nyaman membayar menggunakan cara cash on delivery (COD).

Bahkan, pembeli yang menggunakan transaksi COD ternyata masih yang paling besar jumlahnya.

Berdasarkan Statistik E-Commerce 2020 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), dari sekitar 17.000 usaha e-commerce di Indonesia, 73 persen di antaranya menggunakan metode pembayaran tunai alias COD.

Baca juga: Cara Cek Ongkir SiCepat Reg, SiCepat Halu, SiCepat Gokil, dan COD

Chief Marketing Officer Ninja Xpress Andi Djoewarsa mengatakan, berdasarkan data tersebut menunjukkan COD masih diminati banyak pengguna.

"Artinya, memang metode COD ini masih diminati banyak pengguna. Entah itu karena ingin memastikan barang yang mereka terima sebelum membayarnya dalam kondisi bagus ataupun memang karena tidak ingin ribet," ujar Andi dalam siaran persnya dikutip Kompas.com, Kamis (2/9/2021).

Menurut dia, sudah seharusnya para pelaku UKM dan juga pembeli menggunakan layanan COD dengan bijak, dan paham tata cara menggunakannya, agar semua tidak ada yang dirugikan.

Andi pun membeberkan, 6 tips agar transaksi COD yang porsinya masih sangat besar ini berlangsung aman dan nyaman saat berbelanja.

Pertama adalah berikan deskripsi produk yang jelas.

Baca juga: Belanja Sayur Online, Sayurbox Kini Bisa COD

Dia menjelaskan, memberikan deskripsi produk dengan jelas menjadi kunci pembeli, agar pembeli tidak bingung dan dapat dengan cepat menentukan produk yang akan dibeli.

"Tidak hanya itu, cara ini juga sekaligus bisa meminimalisir kesalahpahaman terhadap produk," kata Andi.

Tips yang kedua adalah buka toko di marketplace.

Menurut Andi, supaya tidak repot menghitung ongkir COD, pelaku UKM bisa membuka toko di marketplace yang sudah bekerja sama dengan layanan ekspedisi yang melayani COD.

Di marketplace, ongkir akan langsung tertera pada saat customer melakukan checkout.

Baca juga: Transaksi COD, Masih Relevankah di Masa Perdagangan Digital?

Lalu tips yang ketiga adalah tentukan lokasi bertemu yang pas.

Andi menjelaskan, bila penjual mengantar barangnya secara langsung, usahakan untuk mencari tempat yang sama-sama nyaman bagi penjual maupun pembeli.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com