Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Devisa Sektor Pariwisata Sama Besarnya dengan Devisa Kelapa Sawit

Kompas.com - 27/09/2021, 15:50 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengajak seluruh stakeholder bersama-sama menggeliatkan sektor pariwisata.

Sebab, devisa dari sektor ini sama besarnya dengan devisa dari ekspor komoditas unggulan Indonesia, baik batubara atau kelapa sawit.

"Ayo kita bersama-sama karena sektor pariwisata adalah sektor yang bahkan sebelum Covid-19 pernah ingin menunjukkan sebagai sektor yang bisa men-generate devisa yang sama besarnya seperti yang dilakukan oleh komoditas," kata Sri Mulyani dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Parekraf, Senin (27/9/2021).

Baca juga: Anggaran Sektor Pariwisata Dipangkas untuk Penanganan Pandemi

Bendahara negara mengungkapkan, devisa yang sama besarnya dengan sektor komoditas tersebut sempat hampir terwujud sebelum pariwisata terdampak pandemi Covid-19.

Untuk itu, penanganan pandemi Covid-19 menjadi prioritas pemerintah untuk menggeliatkan kembali sektor yang mati suri tersebut.

Menurut dia, para wisatawan asing ataupun nasional akan kembali berkunjung bila tempat wisata yang dikunjunginya aman, nyaman, dan tidak membawa risiko penularan virus kepada keluarga.

"Turis pasti tidak akan kembali melakukan kegiatan tourism sebelum mereka mendapat kepastian bahwa mereka bisa menuju kepada destinasi pariwisata secara aman dan nyaman. Maka ini yang jadi fokus utama tapi tidak berarti kami abai terhadap pandemi," ucap Sri Mulyani.

Sri Mulyani menjelaskan, saat ini momentum yang tepat untuk memulihkan sektor pariwisata mengingat seluruh dunia juga melakukan hal yang sama, yakni menarik minat turis untuk berwisata.

Baca juga: Gairahkan Pariwisata, Pemerintah Masih Andalkan Wisatawan Domestik

Pemerintah sudah memberikan insentif kepada sektor pariwisata.

Tahun ini saja, pemerintah mengalokasikan dana sekitar Rp 7,67 triliun untuk mendukung kawasan strategis pariwisata nasional, ekowisata, dan pelatihan SDM pariwisata.

Apalagi pandemi Covid-19 varian Delta mampu diatasi dari puncaknya di bulan Juni 2021.

"Kami melalui anggaran siap untuk mendukung agar sektor pariwisata di Indonesia dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan bisa bangkit. Instrumen yang bisa kita gunakan dalam APBN dari mulai insentif pajak, bahkan pembayaran listrik abonemennya ditanggung pem, sampai dengan belanja melalui pusat dan daerah," pungkas Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com