Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Jokowi, Jalanan RI Sudah Ramai dengan Mobil Listrik di 2024

Kompas.com - 15/10/2021, 09:07 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, dalam 2-3 tahun ke depan mobil listrik akan mulai populer digunakan masyarakat Indonesia. Perlahan, mobil BBM pun akan tergantikan mobil listrik. 

Hal yang juga bakal terjadi pada kendaraan roda dua atau motor. Pemerintah pun memberikan berbagai insentif agar produksi mobil listrik dan suku cadangnya bisa dilakukan di dalam negeri.

Di antaranya dengan melarang ekspor nikel mentah dan mendorong investor atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendirikan industri pengolahan dalam negeri.

"Kita stop ekspor bahan mentah dan kita paksa, entah BUMN, entah swasta kita atau investor, untuk mendirikan industrinya di dalam negeri," kata Jokowi di Istana Negara seperti dikutip dari Kompas TV, Jumat (15/10/2021).

Baca juga: Demi Mobil Listrik, Luhut Resmikan Smelter Nikel Senilai Rp 14 Triliun di Pulau Obi

Menurut Jokowi, booming tren penggunaan kendaraan listrik diprediksi akan terjadi dalam waktu dekat, bahkan tak sampai 3 tahun ke depan. 

"Dan nanti Bapak, Ibu bisa lihat 2 atau 3 tahun lagi yang namanya mobil listrik akan mulai bermunculan dari negara kita," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini. 

Hyundai Kona EV saat mengisi daya di SPKLU PLNKOMPAS.com/DIO DANANJAYA Hyundai Kona EV saat mengisi daya di SPKLU PLN

Nikel adalah bahan baku baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). Saat ini, Indonesia baru memiliki 1 pabrik mobil listrik hasil investasi Hyundai dan 1 pabrik baterai kendaraan listrik di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Baca juga: Hyundai dan LG Akan Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di Karawang

Jokowi menuturkan, dalam jangka panjang Indonesia harus menghasilkan produk dengan nilai tambah tinggi. Jangan hanya mengekspor bahan mentah seperti yang selama ini dilakukan.

Yaitu dengan proses hilirisasi, mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang punya nilai jual lebih tinggi dan memberi manfaat yang lebih lama. Menurut Jokowi, itu adalah prinsip ekonomi berkelanjutan.

"Kita pegang teguh yaitu melalui green economy dan blue economy. Semua komoditas yang ada harus kita dorong hilirisasinya," ujar Jokowi.

Keinginan Presiden Jokowi agar Indonesia mulai menerapkan ekonomi hijau, diimplementasikan dengan menyetop penjualan sepeda motor dan mobil berbahan bakar minyak (BBM) pada 2040 dan 2045.

Baca juga: PLN Siap Pasok Listrik ke Pabrik Baterai Mobil Listrik Terbesar di ASEAN

Jokowi juga sempat berujar, bahwa mobil-mobil yang masih menggunakan bahan bakar minyak tidak diperbolehkan di ibu kota baru. 

Ia mengatakan kendaraan yang akan wira-wiri di ibu kota negara (IKN) baru hanya mobil listrik dan berteknologi otomatis atau autonomous vehicle saja.

Ke depan, program percepatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) harus benar-benar dilaksanakan sehingga adanya nilai tambah, dengan memanfaatkan teknologi sampai pada produksi kendaraan listrik. 

"Kita memiliki kesempatan besar dalam membangun industri mulai dari hulu sampai hilir. Sebagai contoh pertambangan nikel, kita punya tambang nikel tapi tidak boleh berhenti di situ saja," ungkap Jokowi.

Baca juga: Menteri Investasi: Negara Tetangga Tak Ingin RI Jadi Produsen Baterai Mobil Listrik

"Kita harus mengembangkan industri hilir seperti industri lithium baterai sampai produksi mobil listrik," lanjut Jokowi. 

Ia memproyeksikan bahwa masa depan industri energi akan mengurangi emisi karbon. Jadi, Indonesia patut segera siapkan rantai pasok di dalam negeri supaya tidak tertinggal.

Sebab, semakin banyak rantai pasok yang diproduksi di dalam negeri maka semakin besar pula nilai tambahnya untuk masyarakat dan Indonesia.

"Tetapi, semua itu kuncinya adalah teknologi. Pasar dunia akan mengarah pada green product terutama yang low carbon, resources efficient dan socially inclusive," ucapnya.

Baca juga: Soal Kereta Cepat Rugi sampai Kiamat, Stafsus Erick Thohir Sebut Faisal Basri Konyol dan Sebar Hoaks

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com